Banjarmasin, Sonora.ID - Selama bulan Oktober lalu, Kalimantan Selatan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,35 persen dari bulan sebelumnya.
Inflasi terjadi akibat adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen atau IHK dari bulan September yang mencapai 107,67 menjadi 108,04 pada bulan lalu.
Dalam rilis resminya, Selasa (02/11) siang, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah mengungkapkan bahwa kondisi tersebut sebagai dampak naiknya harga hampir seluruh IHK.
"Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,60 persen; kelompok transportasi sebesar 0,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,42 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,37 persen," jelasnya.
Baca Juga: Tawaran Harga Tak Berubah, Pemilik Tetap Kekeh. Lika-Liku Proyek Jembatan HKSN
Sementara untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,26 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,16 persen.
Jika dilihat dari segi komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan lalu, tercatat antara lain cabai merah, ikan asin tenggiri, ikan asin telang, stoples, ikan kerisi, celana dalam anak, pepaya, ikan nila, buncis dan daun bawang.
Di sisi lain, komoditas lainnya seperti tomat, ikan tembang, ikan selangat, ikan layang, buah naga, daun seledri, ikan peda, ikan kakap merah dan terong justru mengalami penurunan harga.
Baca Juga: BI: Deflasi di Sulsel Dipicu Turunnya Harga Komoditas Pangan
"Dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan andil terhadap inflasi dan 4 kelompok lainnya justru sebaliknya," jelas Yos lagi.
Ia menjabarkan, dari tiga kota penghitungan IHK di Kalimantan Selatan, 2 kota tercatat mengalami inflasi, yaitu Kota Banjarmasin sebesar 0,39 persen dengan IHK 107,87 dan Kota Tanjung sebesar 0,32 persen dengan IHK 108,48. Sementara Kotabaru justru mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dengan IHK 109,24.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Kalimantan Selatan justru mengalami deflasi yang merupakan akumulasi dari IHK di tiga kota penghitungan.
Baca Juga: Waspada! Pengamat Sebut Deflasi Bisa Ganggu Stabilitas Ekonomi