Sonora.ID - Menjadi penyakit yang sering menyerang masyarakat Indonesia menyebabkan usus buntu tidak asing untuk didengar oleh telinga.
Berdasarkan penjelasan dr. Jefri Unggul Prabowo, Sp. B., usus buntu adalah bagian dari usus besar yang berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim guna mencerna makanan.
Fungsi usus buntu ini hanya bekerja sampai usia 5 tahun saja dan akan digantikan oleh organ-organ lain dalam menciptakan enzim-enzim tersebut.
Sayangnya, ini menjadi sebuah ancaman karena usus buntu dapat meradang dan bermasalah ketika seseorang sudah menyentuh usia lebih dari 5 tahun. Inilah yang disebut sebagai penyakit usus buntu.
Baca Juga: Infeksi Usus Buntu: Penyebab, Diagnosis, dan Penanganannya
Akibat dari Usus Buntu
Masih banyak yang mengabaikan penyakit usus buntu karena sering dianggap sakit perut biasa. Pada kenyataannya, usus buntu sendiri memiliki akibat serius yang harus diperhatikan.
Melalui program Talkshow with Mayapada Hospital, dr. Jefri mengatakan bahwa usus buntu akan mengakibatkan gangguan sistem pencernaan.
Terganggunya sistem pencernaan ini akan membuat usus mengalami kesulitan dalam menyerap makanan, sehingga seseorang pun akan mengalami diare saat terkena usus buntu.
Akibat dari usus buntu ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, gejala-gejala dari usus buntu harus dipahami terlebih dahulu agar akibatnya dapat diminimalisir.
Baca Juga: Ambeien vs Kanker Usus Besar, Simak! Dokter Ungkap Perbedaannya
Gejala Usus Buntu
Merujuk pada perkataan dr. Jefri, usus buntu memiliki gejala yang nyaris sama dengan penyakit pencernaan lainnya, seperti maag.
Namun terdapat gejala spesifik yang menjadi pembeda usus buntu dari penyakit pencernaan lainnya.
Gejala spesifik tersebut adalah nyeri perut kanan bawah.
Nyeri perut kanan bawah ini menjadi gejala yang paling sering ditemukan dalam kasus usus buntu.
Selain itu, terdapat gejala-gejala lainnya, yaitu:
1. Hilangnya nafsu makan.
2. Perut kembung.
3. Kesulitan buang angin.
4. Demam.
Baca Juga: Kenali TB Usus, Penyakit yang Merenggut Nyawa Ustadz Maaher At Thuwailibi
Dokter spesialis bedah umum ini mengatakan jika mengalami nyeri perut kanan bawah dan diiringi dengan gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, maka seseorang harus secepat mungkin melakukan pemeriksaan.
Karena, bisa saja usus buntu sudah terinfeksi dan harus segera ditangani agar tidak bernanah dan menyebar ke bagian usus lain.
Pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter melalui tes urine dan darah. Selain itu, CT Scan dan pemeriksaan panggul pun akan digunakan oleh dokter untuk mengetahui penyakit usus buntu.
Baca Juga: 5 Makanan Yang Dapat Bantu Membersihkan Usus Besar dan Jaga Pencernaan