Pertama, Hal ini tidak jauh dari bunga pinjol ilegal yang sangat besar atau tidak manusiawi.
Pinjaman legal selalu menetapkan batas bunga pinjaman sesuai dengan aturan OJK, yakni bunga tidak boleh melebihi pokok utang.
Kedua, bunga tinggi tersebut disebabkan mekanisme pinjaman yang berbiaya tinggi.
"Biaya tinggi itu untuk memelihara telemarketing mereka harus menggaji orang," jelas Marcello.
Guna menjaring korban, pinjol ilegal memanfaatkan media telepon dan proses telepon ini sudah pasti memerlukan staf-staf layaknya customer service dengan perkiraan jumlah 30 sampai 50 orang.
Dengan telemarketing tersebut juga mereka harus membayar beban-beban lainnya, seperti pulsa atau biaya listrik, dan lain-lain.
Baca Juga: Terbebas dari Pinjol, 5 Shio Berikut Terlepas dan Jarang Berhutang
Ketiga, Marcello sempat mendapatkan informasi kalau usaha pinjol ilegal ini didanai oleh asing dan biasanya, melibatkan pihak asing dalam suatu bisnis berbanding lurus dengan biaya yang perlu dikeluarkan.
Hal ini tentu berbeda dengan pinjaman yang berasal dari bank atau pinjaman resmi yang berbasis lokal.
Keempat, pinjol ilegal memiliki koneksi sesama pinjol ilegal lainnya.
Jadi, ketika kamu tidak bisa memenuhi tagihan dari pinjol ilegal pertama dan berusaha mencari pinjaman lainnya, rekan dari pinjol ilegal pertama tersebut akan datang untuk menawarkan kemudahan.
Jika sudah terjerat, maka kamu akan berada dalam permainan para pinjol ilegal hingga akhirnya kamu bangkrut.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Cara Cek Legalitas Pinjol