Makassar, Sonora.ID - Pemerintah kota setempat menjalin kerjasama dengan Balai Permasyarakatan kelas satu Makassar.
Dalam program pemberdayaan klien permasyarakatan dan penanggulangan kenakalan remaja.
Penandatanganan MoU berlangsung di kediaman pribadi Wali Kota Makassar, jalan amirullah pada Rabu (4/11/2021).
Wali Kota, Danny Pomanto mengaku miris melihat potret hari ini. Dimana anak dijadikan sebagai alat mendapatkan uang.
Baca Juga: Kunjungi Makassar, Dubes Australia Perkuat Kerjasama
Olehnya, dia meminta agar masyarakat memberikan ruang hidup bagi anak dengan pembekalan pengetahuan agama yang baik.
“Ngeri rasanya melihat,membaca dan mendengar beberapa kasus terakhir. Anak yang harusnya di lindungi malah di jadikan aset bisnis bahkan ada pula yang di jadikan budak seks. Ini tugas kita bersama. Edukasi dan pembekalan agama perlu di tingkatkan”,jelas Danny.
Dia menambahkan program jagai anakta’ diharapkan menjadi corong agar pemenuhan hak hidup anak dapat di berikan.
Baca Juga: Makassar Catatkan Nol Kasus Covid 19, Wali Kota: Jangan Lengah
“Kami punya program jagai anakta’. Besar harapan saya,para orang tua dan kita semua dapat paham dan benar-benar melindungi anak dari semua perilaku yang tidak semestinya di dapatkan”,tegasnya.
Sementara itu Alfrida SH MH Kepala Balai Permasyarakatan Kelas I Makassar mengatakan salah satu program Lapas sejalan dengan program Pemkot yakni jagai anakta’.
“Misi kita sejalan. Jadi dengan adanya MoU ini semoga saja makin menguatkan penjagaan dan perlindungan bagi anak. Mereka juga butuh ruang dan hak untuk hidup," jelasnya.
Baca Juga: Hasil Penelitian Balitbangda Makassar jadi Rekomendasi Pembelajaran di Sekolah