Solo, Sonora.ID - Menjelang akhir tahun 2021, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengklasifikasi bahwa terdapat beberapa peranti pangan yang masuk dalam status rawan, yakni minyak goreng, cabai, dan juga telur yang mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Bahkan saat ini harga minyak goreng curah itu lebih tinggi dari pada minyak goreng kemasan.
Di Pasar Ir.Soekarno Sukoharjo, harga minyak goreng bermerk di pasaran tembus hingga Rp. 18 ribu per liter, sedangkan harga minyak curah lebih mahal yakni Rp. 19 ribu per liternya. (2/11/2021).
"Harga minyak goreng bermerk biasanya dikisaran harga Rp. 12 ribu, dan minyak curah biasanya paling mahal Rp. 11 ribu perliternya tapi ini sudah tembus hingga Rp. 19 ribu per liter," ungkap Sarinem selaku salah satu pedagang di Pasar Ir.Soekarno Sukoharjo.
Baca Juga: Uniknya Getuk Goreng, Makanan Khas Sokaraja
Dia menyebut perubahan harga minyak goreng per katon naik dikisaran Rp. 5 ribu. Sarinem juga mengaku kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng.
Kenaikan minyak goreng ini sudah dirasakan pedagang sejak satu bulan terakhir, seperti Win sebagai pemilik warung Soto di Sukoharjo.
Pemilik warung Soto tersebut terpaksa mengurangi penggunaan minyak goreng, untuk memasak aneka gorengan. Dirinya juga mengaku belum menaikkan harga aneka gorengan di warung soto miliknya.
"Masaknya sedikit-sedikit. Karena kalau nanti pakai minyak gorengnya langsung banyak, kita rugi," jelasnya.
Selain minyak goreng, telur juga mengalami kenaikan harga yang fluktuatif, dari Rp. 17,7 ribu per kilogram, menjadi Rp. 19 ribu per kilogram.
Cabai merah besar pun mengalami perubahan harga dari 30 ribu per kilogram, menjadi Rp. 32 ribu per kilogram.
Namun, Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) UKM Sukoharjo membantah terkait kelangkaan minyak goreng. Dijelaskan bahwa kenaikan minyak goreng ini bukan karena adanya kelangkaan.
Dengan itu, Kepala Bidang UKM Sukoharjo, Bambang Eka Pujiana terus melakukan pemantauan harga sembako di pasaran.
"Kita masih impor minyak goreng dari Malaysia. Pengirimannya di Surabaya tetap seperti biasa, hanya dari pabriknya harga sudah naik," ujarnya.
Baca Juga: GKR Bendara Berpesan Agar Warga Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan