Sonora.ID - Overthinking atau berpikir berlebihan menjadi salah satu keluhan yang kerap dilontarkan oleh anak muda di media sosialnya, bahkan hal ini pun sering kali dijadikan sebagai bercandaan di platform digital tersebut.
Ada orang yang memang memikirkan semua hal yang terjadi di hidupnya, tetapi di sisi lain ada juga orang-orang yang cenderung cuek dan berpikir secukupnya saja.
Jadi, mengapa ada orang yang overthinking?
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa setidaknya ada 3 alasan orang menjadi overthinking atau berpikir berlebihan, apakah kamu merasakan hal yang sama?
Baca Juga: 3 Topik yang Biasanya Sebabkan Overthinking, Salah Satunya Masa Lalu?
Perfectionist
“Prinsipnya sih kita ingin membuat keputusan yang benar banget, yang sangat-sangat tepat, yang sebisa mungkin mengurangi berbagai risiko,” ungkap Hing.
Keinginan untuk menjadi sempurna, memiliki rencana atau agenda yang sempurna, dan melakukan hal yang sempurna membuat seseorang menjadi perfectionist.
Hal ini meningkatkan potensi orang tersebut menjadi seorang yang overthinker karena banyaknya aspek yang ingin dipikirkan oleh orang tersebut, bahkan hal detail sekalipun.
Baca Juga: 3 Ciri Orang yang Suka Overthinking, Master Trainer: Buang Waktu!
Ada ketakutan
Ketika seseorang hendak memasuki fase baru dalam hidupnya, akan menghadapi sesuatu yang belum pernah ia hadapi sebelumnya, atau ada keraguan akan sesuatu yang belum tentu terjadi, orang tersebut cenderung akan overthinking.
Ia cenderung mencoba membuat berbagai scene dalam kepalanya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dan mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan tersebut.
“Ada ketakutan,” sambungnya.
Secara natural, setiap orang memang ingin semua yang serba pasti, tetapi hidup tidak bekerja demikian, tak heran ketakutan kerap datang.
Baca Juga: 5 Zodiak dengan Emosi Paling Tidak Stabil: Salah Satunya Disebabkan Overthinking!
Melewati deadline
Memiliki janji dengan orang lain, ada tanggung jawab yang harusnya sudah diselesaikan, atau ada target yang ditetapkan, kemudian hal-hal tersebut tidak bisa terlaksana dengan baik juga bisa menyebabkan overthinking.
Ketika seseorang harus membuat keputusan, tetapi keputusan tersebut ditunda terus-menerus maka orang tersebut sebenarnya membuka pintu overthinking bagi dirinya sendiri.
“Saking ingin menghindari kesalahan, kita terlalu panjang berpikirnya. Kita mempertimbangkan risiko ini, risiko itu, akhirnya melewati batas waktu yang harusnya kita putuskan gitu,” tegas Hing menambahkan.
Baca Juga: Bikin Kualitas Tidur Berkurang, Trainer NLP: Stop Overthinking, Caranya…