Sonora.ID - Kehidupan merupakan sebuah panggung sandiwara yang harus dijalankan oleh manusia. Layaknya sebuah film, manusia pasti akan diberikan script di mana mereka menemui suatu permasalahan.
Ketika menemukan permasalahan ini, manusia dituntut untuk bisa mengambil suatu keputusan agar masalah dapat terselesaikan.
Tetapi, mengambil keputusan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Pasalnya, seseorang pasti akan memikirkan perasaan orang lain ketika memiliki keputusan dalam menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Lewati 8 Tahapan Ini untuk Memilih Keputusan Terbaik Menurut Motivator
Ini merupakan hal yang wajar untuk terjadi. Namun, hal ini juga bisa menjadi masalah ketika keputusan diambil hanya untuk memenuhi egoisme diri sendiri.
Menanggapi tentang mengambil keputusan untuk diri sendiri.
Seorang Motivator bernama Tung Desem Waringin mengatakan bahwa orang tersebut sudah melakukan tindak 'kriminal'.
Baca Juga: Ibnu Sina-Rusian, Calon Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel, Keputusan di Tangan DPP
Tindak 'kriminal' di sini dimaksudkan kepada kerugian yang diciptakan oleh orang yang mengambil keputusan untuk diri sendiri dan memberikan efek negatif kepada yang lainnya.
Lain halnya dengan mengambil keputusan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Tung menganggap orang seperti ini telah melakukan tindak kebodohan.
Ini lantaran pilihannya hanya memperburuk permasalahan yang ada.
Oleh karena itu, seseorang harus bisa mempertimbangkan dengan baik ketika mengambil keputusan dalam menyelesaikan permasalahan agar untung untuk diri sendiri dan orang lain.
Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat, seseorang harus memiliki niat untuk belajar. Mengambil keputusan yang tepat dapat dilakukan melalui problem mapping.
Baca Juga: Pintu Partai Gelora Terbuka Bila Ridwan Kamil Ingin Begabung
Problem Mapping adalah sebuah cara untuk mengetahui secara rinci permasalahan yang sedang dialami.
Dengan problem mapping ini, seseorang bisa mengidentifikasi permasalahan dengan cepat dan mempertimbangkan keputusan yang sesuai untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Problem Mapping dapat dibuat pada secarik kertas atau karton yang kemudian ditulis oleh berbagai macam permasalahan.
Menuliskan permasalahan ini harus serinci mungkin agar seseorang dapat dengan mudah menemukan titik terangnya.
Baca Juga: 4 Dasar dalam Pengambilan Keputusan Menurut Motivator Vivid Argarini
Selain itu, mengambil keputusan yang tepat agar semua pihak diuntungkan harus dilakukan dengan pikiran rasional.
Hindari mengambil keputusan saat pikiran sedang kacau dan tidak dapat memproses hal dengan jernih.
Ketika otak sedang ada dalam mode seperti itu, keputusan yang diambil cenderung menjadi spontan dan tidak matang.
Pada ujungnya, keputusan yang spontan dan tidak matang ini akan membuat masalah menjadi semakin pelik dan tidak ada ujungnya.
Akhirnya, keputusan pun malah merugikan semua pihak.
Oleh karena itu, tenangkan diri terlebih dahulu agar bisa berpikir rasional. Rilekskan tubuh dengan cara menarik dan menghembuskan nafas.
Jika diperlukan, maka seseorang boleh berdiam diri di tempat yang sekiranya cukup private agar suasana hati lebih tenang sebelum mengambil keputusan.
Baca Juga: Hal Paling Dasar dalam Pengambilan Keputusan: Mulai dari Secarik Kertas!