Sonora.ID – Bagi Anda penggemar film karya Edgar Wright, Last Night in Soho kini dapat ditonton di bioskop dengan genre mystery, thriller, dan drama.
Last Night in Soho bercerita tentang seorang perancang busana yang sangat berambisi terhadap cita-citanya.
Kendati begitu, secara misterius ia dapat memasuki tahun 1960-an dan bertemu dengan penyanyi wannabe yang mempesona.
Film ini pertama kali bisa ditonton di bioskop pada 29 Oktober 2021 dengan durasi 1 jam 57 menit.
Film ini memperoleh rating sebesar 7.6 per 10 dari 12 juta penilai di Imdb. Sementara menurut Rotten Tomatoes, Last Night in Soho memperoleh 74 persen tomatometer dan 90 persen audience score.
Selain itu, kenapa Last Night in Soho harus ditonton?
Baca Juga: Sinopsis Eps 2 The King's Affection; Identitas Dam-I Hampir Terbongkar
Last Night in Soho disutradarai oleh Edgar Wright
Edgar Wright adalah sutradara dari beberapa film yang banyak ditonton, seperti Baby Driver (2017), Scott Pilgrim vs. The World (2010), dan Cornetto's Trilogy (2005).
Selama ini, Edgar Wright dikenal sebagai sutradara yang eksperimental. Karya-karyanya di dalam film dibalut dengan teknik sinematografi dan detail yang apik.
Maka itu, Last Night in Soho dibuat dengan kualitas yang lebih tinggi dari pada film-film yang telah ia besut sebelumnya.
Last Night in Soho adalah film thriller berbalut horor
Tidak hanya berbalut horor, film thriller ini juga memiliki unsur slasher. Dalam film ini, penonton akan disajikan perjalanan seorang perempuan bernama Ellie yang dapat menembus waktu ke tahun 1960-an.
Dengan alur cerita yang sulit ditebak, Edgar Wright mampu membawa penonton ke pengalaman yang berbeda dari film-film yang ia buat sebelumnya.
Baca Juga: Sinopsis Underworld, Bioskop Trans TV 4 Nov 23:00; Pemusnahan Lycans
Kehadiran Anya Taylor-Joy sebagai Sandie
Kemampuan akting Anya Taylor-Joy dapat dibungkus dengan sempurna apalagi dengan kehadiran Thomasin Mackenzie sebagai karakter utama.
Adegan Anya Taylor-Joy semakin lengkap dengan elemen visual yang dibuat sangat detail, penampilannya pun banyak dihinggapi dengan adegan close-up.
Di dalam alur ceritanya, Edgar Wright pun tetap mempertahankan salah satu ciri khas film-film karyanya, yaitu detail pada audio dan visual dalam cerita.
Terdapat perbedaan color grading yang sangat signifikan pada bagian cerita Ellie dan Sandie. Color grading ini semakin lama akan semakin menyatu seiring terkuaknya cerita.
Baca Juga: Inilah 3 Rekomendasi Film Netflix Terbaru Minggu Pertama November!