Sonora.ID - Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial di dunia, ditunjukkan dengan satu orang saja sering kali memiliki lebih dari 1 atau bahkan lebih dari 2 akun media sosial.
Kemudahan dan kemurahan berinternet memang ditujukan untuk membantu kegiatan manusia, tetapi di sisi lain ada juga risiko yang harus ditanggung sebagai negara dengan pengguna media sosial terbanyak, yaitu banyaknya kabar bohong atau hoaks akibat literasi digital yang rendah.
Terlebih di tengah pandemi Covid-19, yang adalah hal baru bagi semua orang, informasi menjadi hal yang sangat krusial, sayangnya kabar bohong masih saja banyak ditemukan terkait dengan virus tersebut.
Baca Juga: Beredar Info Lokasi Operasi Patuh Intan 2021, Kasatlantas Polresta Banjarmasin: Hoaks
Dalam siaran pers yang ditayangkan dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), KPCPEN, Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi menjelaskan bahwa dari Januari hingga 4 November, hoaks terkait Covid-19 sebanyak 1.971 isu.
“Total hoaks yang telah teridentifikasi sebanyak 1.971 isu pada 5.065 unggahan media sosial. Media sosial Facebook menjadi platform terbanyak dengan persebaran hoaks 4.368 sebaran, dibandingkan platform lainnya seperti Instagram, Youtube, Tiktok, dan lain sebagainya,” papar Dedy.
Untuk Hoaks Vaksinasi COVID-19, ujar Dedy, terdapat identifikasi sebanyak 374 isu pada 2.366 unggahan media sosial, dengan persebaran paling banyak masih pada Facebook dibandingkan platform lainnya, yaitu sejumlah 2.176 sebaran. Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses terhadap seluruh unggahan tersebut
Sedangkan Isu Hoaks PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), teridentifikasi sebanyak 48 isu pada 1.110 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak tetap pada Facebook yakni 1.092 sebaran.
Baca Juga: Kenali Penjelasan Doomscrolling, Haus Informasi Hoaks di Internet
Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 964 unggahan dan 146 unggahan lainnya tengah ditindaklanjuti.
Dari unggahan yang teridentifikasi, menurut Dedy, terdapat beberapa isu hoaks yang menarik seperti isu vaksin COVID-19 adalah antenna 5G dan Pengendali Manusia (18 Oktober 2021), soal vaksin COVID-19 Mengandung Parasit Hidup (25 Oktober 2021), serta Irlandia Mengeluarkan Peringatan Efek Samping Vaksin Corona (3 November 2021).
“Kami Kementerian Kominfo menyatakan bahwa kabar-kabar tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan,” tegas Dedy.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya membagikan 5 cara untuk mengindikasi berita bohong.
Baca Juga: Banyak Candaan dan Hoaks, Begini Sejarah April Mop yang Dirayakan Tiap 1 April
Platform media sosial pada umumnya sudah menyediakan fitur Report atau Lapor untuk mengirimkan aduan. Selain itu, masyarakat juga dapat mengadukan konten yang melanggar atau berisi hoaks ke situs https://www.aduankonten.id/ atau melayangkan e-mail ke aduankonten@mail.kominfo.go.id.
“Kementerian Kominfo mengajak masyarakat untuk mewaspadai hoaks dengan mengikuti kegiatan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital yang digagas Kementerian Kominfo,” tutur Dedy. (*Adv)
Baca Juga: Kominfo dan OJK Sepakat akan Moratorium Izin Pinjol Legal yang Baru