Total Impor Indonesia pada triwulan III-2021 mencapai 48,18 miliar dolar Amerika Serikat. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, maka angka tersebut mengalami peningkatan 46,98 persen (yoy).
Namun, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, capaian tersebut tumbuh tipis 1,09 persen (qtq).
Berdasarkan sektornya, pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor barang-barang konsumsi, yang secara tahunan meningkat 54,85 persen (yoy), disusul oleh impor bahan baku dan penolong tumbuh 53,61 persen (yoy).
Sementara pada barang-barang modal tercatat mengalami pertumbuhan 16,03 persen (yoy).
Baca Juga: BPS: Neraca perdagangan Indonesia September 2021 surplus 4,37 miliar US Dollar
Adapun menurut Margo, kinerja positif ekspor impor Indonesia di triwulan ketiga ini tidak terlepas dari perkembangan harga komoditas dunia serta membaiknya perekonomian di negara-negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.
"Harga komoditas baik untuk makanan seperti untuk minyak kelapa sawit, coklat dan kopi dan juga beberapa komoditas hasil tambang seperti timah, nikel dan alumunium, ini di pasar internasional baik secara q-to-q maupun y-o-y mengalami peningkatan," sebutnya.
Margo memberikan contoh perekonomian Tiongkok yang pada triwulan III-2021 tumbuh 4,9 persen, demikian pula dengan Amerika serikat yang tumbuh 4,9 persen.
Kemudian ekonomi Singapura juga tercatat tumbuh positif sebesar 6,5 persen dan Korea Selatan pertumbuhannya mencapai 4,0 persen.
Begitu pula dengan Hongkong yang tumbuh 5,4 persen serta Uni Eropa tumbuh sebesar 3,9 persen.
Baca Juga: BPS: Ekonomi Indonesia Triwulan III-2021 tumbuh 3,51 persen yoy