Jakarta, Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia pada triwulan III-2021 ini mencapai 61,42 miliar dolar Amerika Serikat.
Angka tersebut tumbuh 50,90 persen (yoy) jika dibandingkan dengan triwulan III- 2020 yang hanya sebesar 40,70 miliar dolar Amerika Serikat.
Sementara, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, capaian tersebut tumbuh 13,18 persen (qtq).
“Bahwa pada Q3-2021 ekspor kita tercatat 61,42 miliar USD ini tumbuh cukup signifikan kalau dibandingkan dengan kondisi di Q3 tahun 2020 yang tercatat ekspornya sebesar 40,70 miliar USD atau meningkat 50,90 persen,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/11/2021).
Baca Juga: BPS: Ekonomi Indonesia Triwulan III-2021 tumbuh 3,51 persen yoy
Margo menjelaskan lebih rinci berdasarkan sektornya, sektor pertambangan dan lainnya menjadi sektor dengan peningkatan ekspor tertinggi secara tahunan , yakni tumbuh 161,20 persen year on year.
Pertumbuhan ekspor tertinggi kedua terjadi di sektor migas yang berhasil tumbuh 56,13 persen year on year dan diikuti sektor Industri Pengolahan yang tumbuh 38,96 persen year on year.
Sementara itu di sektor pertanian secara tahunan, mengalami penurunan ekspor 5,69 persen year on year.
Baca Juga: BPS: Kunjungan Wisman ke Indonesia di September 2021 capai 126,5 ribu kunjungan
Tidak hanya ekspor yang berhasil tumbuh signifikan, perkembangan positif juga terjadi pada kinerja impor.
Total Impor Indonesia pada triwulan III-2021 mencapai 48,18 miliar dolar Amerika Serikat. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, maka angka tersebut mengalami peningkatan 46,98 persen (yoy).
Namun, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, capaian tersebut tumbuh tipis 1,09 persen (qtq).
Berdasarkan sektornya, pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor barang-barang konsumsi, yang secara tahunan meningkat 54,85 persen (yoy), disusul oleh impor bahan baku dan penolong tumbuh 53,61 persen (yoy).
Sementara pada barang-barang modal tercatat mengalami pertumbuhan 16,03 persen (yoy).
Baca Juga: BPS: Neraca perdagangan Indonesia September 2021 surplus 4,37 miliar US Dollar
Adapun menurut Margo, kinerja positif ekspor impor Indonesia di triwulan ketiga ini tidak terlepas dari perkembangan harga komoditas dunia serta membaiknya perekonomian di negara-negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.
"Harga komoditas baik untuk makanan seperti untuk minyak kelapa sawit, coklat dan kopi dan juga beberapa komoditas hasil tambang seperti timah, nikel dan alumunium, ini di pasar internasional baik secara q-to-q maupun y-o-y mengalami peningkatan," sebutnya.
Margo memberikan contoh perekonomian Tiongkok yang pada triwulan III-2021 tumbuh 4,9 persen, demikian pula dengan Amerika serikat yang tumbuh 4,9 persen.
Kemudian ekonomi Singapura juga tercatat tumbuh positif sebesar 6,5 persen dan Korea Selatan pertumbuhannya mencapai 4,0 persen.
Begitu pula dengan Hongkong yang tumbuh 5,4 persen serta Uni Eropa tumbuh sebesar 3,9 persen.
Baca Juga: BPS: Ekonomi Indonesia Triwulan III-2021 tumbuh 3,51 persen yoy