God, grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can, and wisdom to know the difference (Tuhan, berikanlah kami anugerah untuk menerima dengan ketenangan hal-hal yang tidak dapat aku ubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dalam kendaliku, dan kebijaksanaan untuk membedakannya).
Besarnya lingkaran kontrol ataupun lingkaran perhatian kembali pada bagaimana seseorang mengelolanya.
Semakin besar lingkaran kontrol seseorang, maka semakin kecil pula lingkaran perhatiannya; ia pun akan merasa semakin berdaya (empowered).
Lantas, apa yang dapat dilakukan seseorang untuk memperluas lingkaran kontrolnya?
Baca Juga: Apakah Marah Selalu Bersifat Buruk? Ketahuilah Batasan-Batasannya
Mulai dari Narasi kepada Diri Sendiri
Cara kita menarasikan setiap langkah yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.
Ketika menghadapi sesuatu yang di luar kendali, seperti misalnya jumlah tugas atau ujian yang banyak, pekerjaan yang dilimpahkan dari atasan, kita biasa menarasikannya dengan kata ‘harus’.
‘Saya harus mengerjakan tugas itu’, ‘saya harus menyelesaikannya’. Cobalah ubah pernyataan tersebut menjadi ‘saya memilih untuk mengerjakan tugas itu’ dan ‘saya memilih untuk menyelesaikannya’.
Dengan begitu, kita akan merasa memiliki kontrol pada setiap tindakan yang kita ambil.
Upaya lain untuk memperluas lingkaran kontrol adalah dengan keberanian untuk mengambil tindakan seperti menolak, mendelegasikannya kepada orang lain, dan sebagainya.