Penyaluran Bansos Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Khususnya Sektor UMKM

6 November 2021 09:30 WIB
Ilustrasi kondisi ekonomi
Ilustrasi kondisi ekonomi ( Kompas)

Sonora.ID - Tak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 benar-benar membuat perekonomian masyarakat Indonesia terpuruk.

Seolah tak ingin larut dalam permasalahan ini, pemerintah pun gencar melakukan berbagai upaya agar bisa memulihkan kembali gairah ekonomi masyarakat, terlebih sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Salah satu program yang terus dilakukan pemerintah adalah penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang membutuhkan.

Berbagai evaluasi dan koordinasi pun terus diselaraskan agar penyaluran tetap tepat sasaran.

Baca Juga: UMKM Palembang di Dorong Manfaatkan Program Pinjaman Modal Tanpa Bunga

Kontribusi BRI dalam pemulihan ekonomi masyarakat

Pada Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Jumat (5/11/2021), Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia, Supari, mengatakan bahwa BRI sebagai mitra pemerintah dalam penyaluran, telah mendistribusikan Bansos ke sektor UMKM dan sektor perlindungan sosial dengan penyerapan yang mendekati 100%.

Dalam sektor UMKM, BRI telah menyalurkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan tambahan subsidi bunga. Sedangkan sektor perlindungan sosial, terdapat Bansos reguler Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako, serta Bantuan Sosial Tunai (BST), yang semuanya disalurkan saat pandemi Covid-19 terjadi.

Tak hanya itu, ada juga bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang bertujuan untuk mendorong pelaku UMKM agar bisa mengakses fasilitas pembiayaan secara terjangkau.

Adanya berbagai jenis penyaluran ini tentu dirinya berharap pemulihan ekonomi masyarakat Indonesia bisa cepat meroket seperti semula.

Supari mengatakan situasi Covid-19 saat ini sudah mulai terkendali hingga mobilitas masyarakat mulai tinggi.

Beberapa kredit di BRI pun sudah mendekati normal seperti pre-Covid.

Baca Juga: Keluar dari Pekerjaan, Sukses Rintis Bisnis Snack dan Kue

Soal proyeksinya di tahun 2022, ia menuturkan “Ekosistem ketahanan terhadap pandemi COVID-19 di negara ini sudah kembali terbentuk. Jika tetap bisa dipertahankan, maka akan alami percepatan recovery.”

Apabila momentum ini terus dipertahankan dan masyarakat semakin gencar lakukan proteksi kesehatan bukan hal yang tidak mungkin jika recovery UMKM akan cepat terjadi, setidaknya pada semester dua tahun 2022 dapat mendekati situasi sebelum pandemi.

Menurutnya, selain bansos reguler yang masih dipertahankan di tahun 2022, kredit bersubsidi yang dapat diterima dan diakses pelaku UMKM seperti KUR juga masih sangat dibutuhkan, bahkan bisa semakin diperluas.

Baca Juga: Pembukaan SFW 2021, Forkopimda Surabaya Tampil dengan Busana UMKM

Peranan PNM dalam penyaluran bansos

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kelembagaan & Perencanaan PNM (PT Permodalan Nasional Madani), Sunar Basuki menjelaskan bahwa sebagai salah satu BUMN penyalur bantuan sosial PNM telah melayani masyarakat dalam hal penyaluran bantuan 2 program pemerintah, yakni non tunai berupa subsidi bunga dan bantuan langsung tunai yaitu BPUM.

Pada tahun 2020 saja ada sekitar 5,3 juta nasabah yang menerima bantuan non tunai. Sedangkan untuk bantuan tunai BPUM disalurkan kepada 3,6 juta nasabah dan memiliki ketepatan penyaluran yang tinggi, dengan lebih dari 90% digunakan untuk pemulihan usaha.

“Untuk 2022, PNM menyalurkan bantuan non tunai sementara BPUM disalurkan oleh bank-bank penyalur. Jadi kita sudah berikan seluruh data base nasabah kita kepada pemerintah,” ujar Sunar.

Dirinya menyatakan pihaknya memiliki nasabah PNM Mekaar dengan profil yang unik. Misalnya saja pelaku usaha informal, yang sebagian besar tidak memiliki akses ke perbankan. Selain itu, sebanyak 10,8 juta nasabah tersebut semuanya perempuan dan berbasis kelompok. 49 ribu lebih tenaga pendampingan secara rutin berkomunikasi dengan para nasabah PNM.

Baca Juga: Bank Indonesia dan Pemprov Jabar Jembatani Investor dengan UMKM

Campur tangan PLN kepada pelaku UMKM

Soal bantuan subsidi listrik, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, menjelaskan jika pemberian subsidi listrik kepada masyarakat sejatinya sudah berjalan sejak tahun 2003.

Hanya saja pada masa pandemi, bantuan subsidi tersebut ditambah dengan stimulus.

“Stimulus tidak hanya diberikan kepada keluarga, melainkan juga untuk golongan bisnis dan industri, termasuk yang berskala kecil,” ujar Bob.

Bagi UMKM yang terdampak pandemi, PLN juga memberikan bantuan diskon untuk tambah daya jika diperlukan daya lebih tinggi. Biaya yang semula Rp 4 juta kini hanya dikenakan Rp 150 - 200 ribu.

Terkait penyaluran, pihaknya juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk pendataan, sehingga bantuan dapat tepat sasaran. Sedangkan bantuan lain, berupa pemberian sembako misalnya, sudah dilakukan PLN bersama komponen kepegawaian melalui program CSR.

Baca Juga: Bertolak ke Italia, Presiden Jokowi Mulai Rangkaian Kunjungan ke Tiga Negara

Bantuan untuk UMKM perlu dipertahankan

Researcher at Center of Reform on Economics - CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menjelaskan bahwa bantuan yang mengarah kepada UMKM sangatlah berguna dan perlu dipertahankan.

Bantuan seperti BPUM misalnya yang sangat bermanfaat karena selain menjadi bantalan sementara di masa pandemi, juga dapat menjadi modal awal bagi pelaku UMKM setelah pandemi mereda.

Meski optimis pada pemulihan ekonomi di tahun 2022, Yusuf menuturkan jika pemberian bantuan perintah masih esensial. Penarikan bantuan harus tetap dilakukan dengan hati-hati dan bertahap agar tidak berdampak pada masyarakat yang masih membutuhkan.

“Semua juga tergantung ketepatan data, evaluasi penyaluran dana PEN, dan dukungan pemerintah daerah dalam koordinasi penyaluran,” ujarnya.

Baca Juga: Strategi Shopee Hadir di Solo Menuntut UMKM untuk Lebih Kreatif

Ia menilai bantuan UMKM harus tetap disalurkan pada tahun 2022, karena UMKM memiliki porsi besar dalam perekonomian dan 99% di dalamnya adalah kelompok usaha mikro.

“Jadi bantuan yang berkaitan dengan UMKM khususnya usaha mikro, masih esensial untuk dilanjutkan,” tegas Yusuf.

Untuk pemulihan ekonomi nasional berbagai investasi dan upaya telah banyak digelontorkan, dengan demikian masyarakat pun diimbau untuk terus mendukung program pemerintah serta terus melakukan proteksi kesehatan seperti tingkatkan protokol kesehatan dan lakukan vaksinasi. (adv)

Saksikan tayangan dialog produktif Kabar Jum’at membahas keberlanjutan bantuan untuk tahun 2022 yang disiarkan melalui Media Center KPCPEN di bawah ini.

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm