Sonora.ID - Berdasarkan data yang beredar dari penelitian salah satu Perguruan Tinggi, Indonesia menjadi salah satu negara dengan perokok aktif terbanyak di dunia.
Tidak herap, kepulan asap rokok di Indonesia pun dapat dilihat dari setiap sisi, seperti kafe dan tempat hang out lainnya.
Sayangnya, dengan adanya title perokok aktif terbanyak di dunia tidak menjamin para perokok di Indonesia sadar dengan bahaya asap rokok bagi orang-orang sekitarnya.
Berdasarkan penjelasan dr. Santi pada program KamuSehat milik Sonora FM, terdapat dua jenis asap rokok yang harus diperhatikan oleh para perokok aktif dan pasif.
Asap rokok pertama adalah asap yang sudah dihembuskan kembali sehabis dihirup oleh perokok aktif.
Baca Juga: Serba-serbi Rokok dan Kanker Paru: Risiko dan Penderita Umum
Dokter yang praktik pada Kompas Gramedia Medical Center ini mengatakan bahwa jenis asap rokok tersebut relatif aman bagi perokok pasif.
Ini lantaran zat-zat berbahaya yang ada pada kandungan rokok sudah disaring dengan filter yang ada di ujung rokok.
Selain itu, asap rokok yang sudah terhisap ke dalam tubuh pun juga turut tersaring dengan sistem pernafasan. Sehingga, ketika asap rokok dihembuskan kembali, kandungan racunnya sudah berkurang akibat tersaring di dalam tubuh perokok aktif.
Jenis asap kedua adalah asap yang berasal dari ujung rokok ketika terbakar. Jenis asap ini tidak disaring oleh filter apapun.
Baca Juga: Rencana Pemerintah Naikkan Cukai Rokok Di Protes Serikat Pekerja
Ini membuat jenis asap tersebut menjadi sangat berbahaya bagi para perokok pasif.
Oleh karena itu, dr. Santi menyarankan untuk menjauhi asap rokok tersebut agar tidak merusak paru-paru.
Merujuk pada data World Health Organization (WHO), terdapat 8 juta kematian yang disebabkan langsung oleh asap rokok.
Tentu saja, para masyarakat saat ini harus segera sadar bahwa asap rokok sangat berbahaya dan harus dihindari sebisa mungkin.
Baca Juga: Tembakau Grombol Jati Jadi Incaran Pasar Amerika dan Eropa karena Dijadikan Pembuatan Rokok Cerutu
Melalui program KamuSehat ini juga, dr. Santi memberikan 3 cara menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif.
1. Menjauhi asap rokok, setiap manusia memiliki alat gerak yang dapat membuatnya berpindah. Sehingga, dr. Santi mengatakan untuk segera menjauh dari lokasi asap rokok dan ketahui arah angin agar asap tidak mengikuti perpindahan.
2. Menggunakan masker, ini merupakan salah satu cara paling mudah dilakukan karena masker memiliki 3 lapisan yang dapat menyaring racun dari asap rokok atau polusi udara.
3. Mengonsumsi air putih untuk membersihkan tenggorokan dari asap rokok yang terhirup.