"Sebelumnya koneksi yang digunakan dari sesama pipa tersier. Setelah diubah akhirnya mengalir air walaupun sedikit. Ketimbang sebelumnya tidak mengalir sama sekali," terangnya.
"Kita juga sudah melakukan manajemen tekanan. Kita ratakan distribusi air dari satu tempat dengan tempat yang lainnya. Alias tidak ada lagi yang dominan dan tidak ada yang terlalu ketinggalan. Tapi lagi-lagi karena sifatnya jaringan kalau sama persis akhirnya susah," tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Walino menjelaskan, pihaknya juga telah menurunkan sebanyak 20 orang diturunkan ke lapangan pada Jumat (05/11) lalu, dengan data dan asumsi yang ada untuk memeriksa jaringan.
Alhasil, ditemukan sebanyak 18 titik kebocoran, yang sangat berarti di wilayah yang sangat kritis air bersih. Kemudian pihaknya pun langsung melakukan perbaikan, namun masih tertinggal 2 titik kebocoran.
Baca Juga: Amblas di Galian PDAM Bandarmasih, Lubang di Kampung Melayu Darat Ditutup
"Nah dua titik ini yang masih kita kejar dan belum ditemukan titiknya. Memang sumber nya ada tapi titik tepatnya masih kita cari," pungkasnya.
Disinggung apakah ada dispensasi tagihan pembayaran bulanan bagi warga yang terdampak gangguan distribusi air bersih ini? Terkait hal itu, Walino mengaku, pastinya akan disesuaikan dengan pemakaian.
"Kalau terbaca pemakaian 1 meter kubik maka itu lah yang dibayar. Sekarang dispensasi lain juga kita dropping mobil tangki air bersih secara gratis. Tinggal membaginya saja lagi," tutupnya.