Sonora ID - Festival Gerewol adalah tradisi mencari pasangan yang dilakukan oleh perempuan lajang dan yang sudah bersuami oleh suku Wodaabe Fula.
Sebagai suku dengan budaya poligami, perempuan yang ingin memilih calon pasangan yang baru harus menceraikan suami sebelumnya dan menyerahkan hak asuh anaknya.
Ritual kompetisi pencarian jodoh ini biasanya dilakukan setahun sekali (awal oktober) dan berlangsung selama kurang lebih satu minggu.
Berikut adalah 4 fakta unik dari festival Gerewol milik suku Wodaabe yang tinggal di wilayah Sahel di Afrika.
Standar Kecantikan yang Unik
Bukan badan berotot atau hidung yang mancung, standar kecantikan suku ini bisa dianggap tidak lazim di kebanyakan daerah lainnya.
Karena suku Wodaabe melihat jidat yang lebar sebagai salah satu fitur keindahan, kebanyakan lelaki memilih untuk mencukur rambut jidat mereka.
Selain itu, mata mengkilat yang ditonjolkan melalui eyeliner dan gigi putih adalah bentuk kecantikan yang ingin dicapai oleh para lelaki suku ini.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Tentang Suku Buton Indonesia yang Jarang Disorot
Kontes Kecantikan melalui Make Up dan Pakaian
Untuk mencuri istri orang, para lelaki suku Wodaabe harus memamerkan kecantikan mereka melalui make up dan pakaian.
Persiapan akan dilakukan selama berjam-jam dari fajar.
Make up yang digunakan merupakan gabungan dari tanah liat, bebatuan serta tulang binatang yang dihancurkan.
Lipstik hitam yang mencolok berasal dari bahan kimia yang ditemukan di baterai.
Beberapa bahan lainnya, seperti bubuk orang yang dibalurkan pada seluruh wajah, hanya terletak di beberapa lokasi terpencil yang memerlukan perjalanan panjang untuk mendapatkannya.
Tradisi festival ini telah membuat suku Wodaabe mendapatkan gelar “suku paling angkuh di dunia” dalam masalahan penampilan.
Baca Juga: 7 Fakta Tokoh Wayang Terkenal di Indonesia, Salah Satunya Bima!
Tarian Yaake sebagai Tanda Keelokan
Kelihaian cara membawakan tarian Yaake adalah faktor yang tidak kalah penting untuk menarik para perempuan.
Tarian ini dipercaya sebagai representasi kepribadian dan keelokan seorang laki-laki.
Mereka akan menari dan bernyanyi dalam barisan serta bergandengan tangan dan membungkuk-berdiri hampir menyentuh kaki mengikuti irama lagu.
Selama menari, mereka akan memutar bola mata mereka dan tersenyum lebar secara berlebihan.
Tiga Wanita Cantik Sebagai Juri
Pemenang utama ditentukan oleh tiga wanita tercantik yang dipilih oleh para tetua.
Pemenang tersebut akan memiliki kesempatan untuk memilih pasangannya.
Selain itu, semua wanita yang mengikuti tradisi ini juga berhak memilih laki-laki yang mereka sukai.
Setelah semua ritual berakhir, mereka yang menjadi pasangan akan mengikuti pertemuan suku, negosiasi pernikahan dan acara sosial lainnya.
Tidak semua pasangan akan berakhir pada perjanjian pernikahan alias hanya menjadi pasangan hubungan seksual saja.
Baca Juga: Merawat Budaya, Menjaga Tradisi Baayun Maulid di Banjarmasin