Sonora ID – Seluruh masyarakat Indonesia pasti familiar dengan kisah Nyi Roro Kidul.
Sebagai ratu pantai laut, sosok ini telah mendasari salah satu mitos paling populer di Indonesia yaitu, larangan mengenakan baju hijau di bawah wilayah kekuasaanya.
Kegemarannya pada warna hijau dipercaya menjadi salah satu faktor yang digunakan saat memilih manusia sebagai pasukan atau pelayan pribadinya
Hilangnya korban yang sebenarnya hanya terseret ombak sering dijadikan bukti kebenaran kehadirannya.
Walaupun sudah dianggap mitos, himbauan ini ternyata masih sering dikampanyekan oleh warga lokal dan juga pemerintah kepada para wisatawan.
Melansir dari artikel Antara (13/06/2019) peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Widodo Pranowo menyatakan bahwa larangan baju hijau bisa dijelaskan secara logis dan lebih dari kepercayaan magis yang beredar.
Menurutnya, penggunaan baju hijau dapat mempersulit proses penemuan korban yang terseret arus atau bahkan tenggelam.
Sebaliknya, Ia menyarankan para wisatawan untuk menggunakan mencolok dan terang seperti jingga atau merah muda.
Baca Juga: Bikin Merinding, Sosok Nyi Roro Kidul Muncul di Nusa Dua Bali
Pernyataan ini selaras juga dengan wawancara yang dilakukan oleh Kompas.com dengan guru Besar Fisika Teori FMIPA dari Universitas Pertanian Bogor (IPB) Husin Alatas (17/08/2021)
Walaupun biru adalah warna umum yang muncul ketika menggambarkan laut, ternyata warna hijau juga dapat mendominasi laut pada situasi tertentu.
Klorofil milik oleh ganggang yang tinggal permukaan laut ternyata memiliki kemampuan untuk menyerap warna biru atau merah dan memantulkan warna hijau pada musim panas atau semi.
Pada keadaan seperti ini, manusia yang melihat ke dalam laut akan melihat warna hijau sebagai warna utamanya.
Proses pencarian korban kemudian akan terhambat jika sebagian tubuhnya tampak menyatu dengan air laut.
Daripada tidak menggunakan baju hijau, wisatawan bisa menghindari kecelakaan dalam laut dengan tidak mengunjungi tempat wisata pantai saat ada peringatan gelombang dini.
Kebanyakan wisatawan yang bermain terlalu jauh dari tepi pantai akan mengalami kesulitan untuk menyelamatkan diri dari fenomena Rip current.
Rip current ombak arus balik akibat pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai.
Kecepatan tinggi yang melebihi 2 meter /detik adalah penjelasan ilmiah dari hilangnya kebanyakan wisatawan pantai.
Baca Juga: Kiki Saputri Sebut Susi Pudjiastuti Titisan Ratu Nyi Roro Kidul