Sonora.ID – Film Escape from Mogadishu adalam film dengan latar belakang tahun 1991 di Somalia yang dilanda perang.
Kala itu, personel dan keluarga kedutaan Korea Selatan dan Korea Utara memiliki tujuan yang sama: melarikan diri dari Mogadishu.
Film Escape from Mogadishu pertama kali dirilis pada 6 Agustus 2021 dan rilis secara steraming pada 19 Oktober 2021.
Besutan Ryoo Seung-wan, film Escape from Mogadishu memiliki genre war, drama, mystery, dan thriller.
Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis film Arcane: League of Legends di Netflix
Rilis dengan durasi 2 jam, film ini didistributori oleh Dolby Digital dan diproduseri oleh Kang Hye-jung. Sementara penulis naskah dari Escape from Mogadishu adalah Lee Ki-cheol.
Film Escape from Mogadishu memperoleh rating sebesar 7.2 per 10 di Imdb. Sementara di Rotten Tomatoes, film ini memperoleh 92 persen tomatometer dan 88 persen audience score.
Lantas, apa yang membuat Escape from Mogadishu menarik untuk ditonton?
Baca Juga: Claustrophobia Hati-hati, 5 Rekomendasi Film Thriller yang Syutingnya di Tempat Sempit!
Alur di Escape from Mogadishu diambil dari kisah nyata
Dilansir dari Soompi, latar belakang film ini adalah Perang Saudara Somalia, sebuah peristiwa nyata dalam sejarah yang berakar pada perlawanan sipil terhadap pemerintahan junta militer yang dipimpin oleh Siad Barre di tahun 80-an.
Di balik gambaran sekelompok militan yang suka memicu kemarahan, terdapat sepotong sejarah berdarah yang menggarisbawahi kesengsaraan yang dialami rakyat.
Penggambaran konflik antar-Korea
Sementara kedua belah pihak secara teknis masih berperang, geopolitik konfrontatif mengambil nada yang lebih tenang saat mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan politik.
Permainan kekuasaan antara kedua kubu dimulai dan diakhiri dengan sabotase kecil tanpa banyak korban.
Baca Juga: Sinopsis film Love Hard; Kisah Natalie, Sang Pencari Cinta Sejati
Sisi kemanusiaan yang ditonjolkan
Dalam film Escape from Mogadishu, masyarakat harus mengalami kerusuhan sipil dan mereka harus berupaya untuk melarikan diri dari Somalia.
Kendati begitu, kedua belah pihak dipaksa untuk mengumpulkan sumber daya yang tersedia dalam upaya bersatu untuk melarikan diri.
Kala itu, duta besar Korea Selatan Han Sin Seong (Kim Yun Seok) menyerah karena pertimbangan kemanusiaan, rekannya dari Utara Rim Yong Su (Heo Joon Ho) menyerah karena khawatir dengan jumlah anak-anak yang tidak berdaya.
Hal ini menunjukkan suatu pertentangan yang menarik.