Sonora.ID - Baik hubungan antar rekan kerja, hubungan pertemanan, persahabatan, hubungan keluarga, percintaan, atau hubungan apapun, pasti melibatkan lebih dari satu orang, bahkan lebih dari dua orang.
Sehingga apa bila ada masalah di dalam hubungan tersebut, sebenarnya masalah tersebut tidak akan terjadi jika hanya disebabkan oleh satu orang saja, pasti ada keterlibatan pihak lain.
Tetapi, tak sedikit orang yang tidak ingin disalahkan ketika ada masalah di dalam lingkungan tertentu, mereka ingin nama mereka ‘bersih’ dan cenderung akan membuat orang lain turut menyalahkan pihak lainnya.
Baca Juga: Sistem Patriarki: Tidak Hanya Perempuan, Laki-Laki Turut Jadi Korban
Perlakuan seperti ini disebut playing victim.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan kembali mengenai ciri orang yang playing victim tersebut.
“Yang juga sering jadi pembicaraan di mana-mana adalah orang-orang yang sering mengambil peran sebagai korban (atau Playing Victim),” tegasnya.
Selalu merasa menjadi korban
“Orang-orang tertentu memang melihat bahwa mereka itu akibat dari semua hal, akibat. Jadi apapun dalam hidupnya, dia itu akibat, dia tidak pernah jadi penyebab,” sambung Hing.
Baca Juga: 4 Cara Ampuh Menolong Korban Bully ala Drama Korea ‘The Beauty’
Misalnya, ketika orang tersebut telat datang ke kantor karena telat bangun, ia cenderung akan menyalahkan kondisi, seperti jalanan macet, tidak ada keluarga yang membangunkan, dan lain-lain.
Cenderung menyalahkan orang lain
“Jadi, kalau dia telat hari ini, akan ada orang yang disalahkan, dan bukan gara-gara dia,” tegasnya.
Orang-orang yang playing victim, akan mencari cara untuk menjadikan dirinya korban dengan cara menjadikan kondisi atau orang lain sebagai pelaku dari kejadian yang menimpanya.
Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Dilakukan Saat Mengalami Pelecehan
Padahal, kembali lagi ke persoalan di awal, bahwa hubungan di dalam dunia, apapun yang terjadi dengan alam, dan semua orang, adalah reaksi sebab-akibat.
Pasti ada hal-hal yang terjadi karena orang itu sendiri. Terjadinya sebuah masalah, pasti ada kontribusi kedua pihak dalam menciptakan masalah itu sendiri.