“Mereka itu sebenarnya bukan sekadar curhat, mereka itu kampanye untuk mencari pendukung bahwa dia itu korban. Kalau kita sering dengarkan dan kita tidak setuju dengan mereka, malah musuhan. Tetapi kalau kita tidak menyatakan ketidaksetujuan kita, mereka anggap kita setuju dengan apa yang mereka ceritakan,” sambungnya memaparkan.
Jadi, orang-orang yang plating victim cenderung akan mencari dukungan dari orang lain atau langsung memutus hubungan dengan orang yang tidak setuju dengan perilakunya tersebut.
Hing menyarankan untuk menghindari orang seperti itu, agar hubungan yang terjalin baik-baik saja, tetapi juga tidak mendukung perilakunya untuk terus-menerus menempatkan dirinya sebagai korban atas berbagai hal.
Baca Juga: 4 Cara Ampuh Menolong Korban Bully ala Drama Korea ‘The Beauty’
“Nanti dia bilang ke orang lain ‘dia saja setuju loh dengan pernyataan saya’, padahal orang itu tidak merespon apapun. Sedangkan kalau orang itu tidak setuju, langsung jadi musuh,” tegas Hing.
Tak jarang orang yang menyatakan ketidaksetujuannya justru dianggap sebagai pihak yang jahat.
Intinya berbagai cara dilakukan dan dibelokkan demi mendapatkan dukungan bahwa dirinya tidak bersalah dan dirinya adalah korban.
Baca Juga: Tips Mengatakan ‘Tidak’ Tanpa Merasa Bersalah, Master Trainer: Hati-hati!