Sonora.ID - Tidak banyak yang menyadari bahwa mencatat aset merupakan langkah penting untuk bisa menjaga kestabilan finansial.
Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak pernah repot-repot untuk mencatat aset yang dimiliki, sehingga ketika mengalami kerugian, mereka langsung kebingungan.
Menanggapi perihal tersebut, Eko Pratomo, Ahli Perencanaan Finansial, mengatakan bahwa neraca keuangan keluarga sangat penting untuk dibuat.
Melalui program Smart Finansial Wisdom, Eko menjelaskan bahwa neraca keuangan keluarga ini bisa menjadi acuan untuk mengetahui aset-aset yang dimiliki.
Selain itu, melalui neraca keuangan keluarga juga, seseorang dapat mengetahui utang-utang yang dimilikinya semasa hidup.
Sehingga, seseorang dapat menghitung aset kekayaan bersih melalui neraca keluarga yang sudah dibuat.
Baca Juga: 3 Hal Dasar yang Bisa Diterapkan untuk Mengatur Keuangan Keluarga
Hal tersebut lah yang membuat neraca keuangan keluarga menjadi sangat penting bagi perorangan ataupun satu keluarga.
Sayangnya, minimnya kesadaran masyarakat untuk membuat neraca keuangan membuat mereka yang memiliki aset banyak mengalami kerugian di kemudian hari.
Berdasarkan penjelasan Eko, ini disebabkan oleh jumlah aset yang tidak likuid. Ini lantaran masyarakat tidak mengetahui rasio-rasio keuangan yang sehat.
Padahal, pengelolaan keuangan di keluarga melalui neraca tersebut dapat dianalogikan sebagai pengelolaan keuangan di perusahaan.
Baca Juga: Catat! Berikut Pentingnya Mengelola Keuangan di Masa Pandemi!
Perorangan atau keluarga membutuhkan budget, cashflow, dan neraca keuangan layaknya perusahaan guna menghindari aset yang tidak likuid.
Ahli Perencanaan Finansial ini juga menambahkan bahwa seseorang harus memiliki aset likuid dan tidak likuid.
Aset yang tidak likuid ini harusnya berupa aset-aset jangka panjang. Sedangkan aset likuid adalah aset yang dapat digunakan ketika terkena force majeure, seperti pandemi.
Oleh karena itu, mulai sekarang masyarakat harus belajar menulis neraca keuangan.
Baca Juga: Lakukan Tiga Hal Dasar Ini Agar Bisa Menjadi Menteri Keuangan Keluarga
Penulisan neraca keuangan dapat berupa:
1. Catatan keuangan yang dimiliki perorangan/keluarga.
2. List kebutuhan.
3. Catatan pengeluaran.
4. Catatan akhir penggunaan uang dan sisa dari penggunaan tersebut.