Ia pun memastikan tidak akan mau lagi berhubungan dengan pihak-pihak perusahaan perkebunan sawit tersebut.
Tidak ada lagi kepercayaan dirinya terhadap mereka. Bahkan ketika akan dilaksanakan pertemuan ulang, ia tak akan peduli.
“Selama Sutarmidji menjabat gubernur, tidak mau lagi berhubungan dengan perusahaan sawit semuanya. Ada apapun saya tidak peduli, mau orang protes mereka, terserah saja,” ucapnya.
Bahkan Midji bakal mengusulkan pencabutan HGU untuk konsesi-konsesi yang dikuasai perusahaan, namun tak kunjung ditanami. Pemprov juga bakal mengejar kewajiban Pajak Air Permukaan (PAP).
“Saya minta diaudit mau 10 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu (tunggakan PAP) harus bayar,” tegasnya.
Kemudian kewajiban kendaraan milik perusahaan membayar PKB dan BBNKB juga akan terus dikejar.
Midji menyebut banyak kendaraan operasional perusahaan saat ini masih mengemplang pajak.
“Coba saja nanti, mau saya razia semua itu. Percaya omongan saya, sawitnya ada, saya suruh turunkan, dia merusak jalan saja. Yang banyak merusak jalan itukan perkebunan sawit, tapi begitu masyarakat butuh mereka tidak (bantu),” paparnya.
“Lihat saja nanti apa yang saya buat, nangis mereka nanti, percaya omongan saya. Saya doakan saja kebun mereka busuk semua,” tutupnya.
Baca Juga: Capaian Luar Biasa, Vaksinasi Kota Pontianak Tembus 69,3 persen