Sebagai pekerja atau karyawan jangan takut akan tersingkir hadirnya revolusi industry 4.0, tetapi harus takut bila tidak bisa menggunakan teknologi. Perusahaan akan menggunakan SDM yang melek teknologi.
Perusahaan besar akan merekrut karyawan dari skillnya terlepas apakah sarjana atau bukan asal mereka melek teknologi akan direkrut.
“Tapi bukan berarti pendidikan tidak penting, di lembaga pendidikan akan diajarkan bagaimana berkontribusi, apa yang dibutuhkan perusahaan sehingga lulusannya bisa dipakai sesuai kebutuhan pasar. Mahasiswa yang kuliah atau belajar di lembaga pendidikan akan mendapatkan skill yang terarah dibanding mereka yang otodidak karena tidak ada pembimbing atau yang mengarahkan,” ujarnya.
Baca Juga: Revolusi Mental Mengajak Kita untuk Berfikir Komprehensif
Dimasa revolusi industry 4.0 semua bidang harus berkolaborasi dan tidak bisa menutup diri karena semua akan bersentuhan dengan teknologi. Dengan adanya revolusi industry 4.0 kolaborasi akan semakin kencang.
“Bersentuhan dengan teknologi akan ada produk baru, ada nilai jual. Di bidang ekonomi ada fintech, e-wallet, mobile banking dan sebagainya. Di bidang hukum bisa menggelar konsul online, dibidang arsitek ada smart home, dan masih banyak lagi,” tukasnya.