Sonora.ID - Berkaitan dengan kecelakaan maut yang terjadi beberapa waktu lalu dan menyebabkan pasangan suami istri public figure meninggal dunia, masyarakat menyoroti hal-hal yang bisa menyebabkan kecelakaan pada saat berkendara.
Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah microsleep.
Sesuai dengan namanya, microsleep adalah tidur kecil atau tidur sebentar yang bahkan biasanya tidak lebih dari 30 detik, berbeda dengan ketiduran yang biasanya lebih dari 1 menit, 5 menit, bahkan 1 jam.
Baca Juga: Bahaya, Apa Itu Microsleep? Lakukan 3 Cara Ini untuk Mencegahnya!
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa kondisi microsleep ini menjadi sangat berbahaya ketika terjadi pada saat sedang mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan nyawa.
Mengapa demikian?
Pasalnya, otak membutuhkan waktu 1 menit untuk menyadari bahwa tubuh dan jiwa sedang dalam kondisi tidur, sedangkan microsleep terjadi hanya dalam waktu 30 menit.
Dengan demikian, otak belum sempat menyadari bahwa tubuh tersebut dalam kondisi tidur, sehingga otak cenderung akan bekerja sesuai dengan apa yang dilakukan tubuh sebelum microsleep tersebut terjadi.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cek Otak Bagian Mana yang Paling Dominan, Kanan atau Kiri?
“Tidak semua orang yang mengalami microsleep menyadari bahwa ia sedang atau sudah mengalami microsleep, jadi ada banyak orang yang enggak sadar kalau dia tertidur sebentar. Dan tidak semua orang di sekitar orang yang sedang microsleep, menyadarinya,” jelas dr. Santi memaparkan.
Bahkan, dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga menyatakan, kebanyak microsleep terjadi dengan kondisi mata terbuka dan tetap melakukan pekerjaan yang sedang ia kerjakan.
Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena pada kondisi tersebut orang yang sedang microsleep tidak fokus dengan apa yang dikerjakan karena pada kondisi tidur, sehingga bisa menyebabkan kecelakaan bekerja atau berkendara.
Baca Juga: Penting! Jangan Sampai Salah, Begini Cara Penggunaan Sabuk Pengaman yang Benar
“Karena bisa saja orang yang sedang microsleep, dalam keadaan mata terbuka dan tetap melakukan pekerjaan yang sedang dilakukan. Kalau sedang nyetir, dia tetap nyetir. Cuma karena sebagian otaknya tidur, bagian otak yang mengurusi bagian respon, kewaspadaan, suara, itu agak kurun kinerjanya,” sambungnya.
Karena sebagian otak mengalami penurunan kinerja, maka ada respon atau reflek yang turut tertidur pada kondisi microsleep ini.