Jadi, secara otomatis, ketika seseorang sudah fokus pada sesuatu, maka energi, semangat, dan semua perhatiannya terfokusnya pada satu hal yang sudah ditentukan tersebut.
Misalnya, ketika pagi hari sang anak tiba-tiba lupa bahwa ada pekerjaan rumah yang harus dipersiapkan, kemudian orang tua fokus untuk membantu sang anak, maka orang tua akan sejenak melupakan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
Namun, setelah PR itu selesai dan orang tua fokus dengan tanggung jawab atau pekerjaannya di kantor, maka orang tua tersebut akan memberikan seluruh tenaganya untuk mengerjakan pekerjaan itu.
Baca Juga: 3 Hal yang Patut Dihindari agar WFH Jauh Lebih Efektif ala Motivator
“Kondisi semangat dan energi kita adalah hasil dari keputusan kita, dan fokus kita adalah pilihan kita, maka semangat saya adalah pilihan saya,” sambung Eloy menambahkan.
Setelah memutuskan untuk fokus pada satu titik, yang perlu dilakukan adalah untuk memvisualisasikan fokus dan tujuan itu.
Visualisasi adalah gambaran nyata dari tujuan yang akan membuat setiap orang mengingat fokus atau tujuan hidupnya.
“Visualisasi harus muncul dalam bayangan kita, dan itu yang membuat kita terekam terus, dan membuat kita setiap pagi terus semangat mengejar impian tadi itu,” tambah Eloy.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Yang Bisa Dilakukan Selama Masa Pandemi Agar Kerja Semakin Produktif