Jika perempuan merasa rasa nyeri di atas terjadi sangat konstan dan mengganggu keseharian saat beraktivitas, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan melalui MRI, laparoskopi, ultrasonogafi, dan pemeriksaan panggul.
Ketika sudah mendapatkan diagnosis yang tepat dan pasien dinyatakan terkena endometriosis, maka dokter akan melakukan penanganan melalui pemberian obat pereda nyeri dan hormonal, anjuran perbaikan gaya hidup, dan pembedahan apabila endometriosis sudah parah.
Endometriosis ini tidak bisa dianggap sepele karena memiliki tingkatan berbahaya seperti yang sudah dijelaskan oleh dr. Lucky.
Baca Juga: Dr. Boyke: Saat Menstruasi Tidak Disarankan Lakukan Penetrasi
Tingkatan Endometriosis
Pada tingkatan I, endometriosis muncul ketika jaringan endometrium terbentuk di pangkal telur. Selain itu, peradangan juga mulai terjadi di sekitar pinggul. Ini akan menyebabkan rasa sakit dan disfungsi organ.
Kemudian, di tingkatan II, jaringan endometrium muncul di indung telur serta dinding panggul. Hal ini akan menyebabkan iritasi selama ovulasi dan nyeri pada panggul.
Di tingkatan III, endometrium berubah menjadi kista berwarna cokelat dan akan menyebabkan peradangan ekstrem jika kista tersebut pecah.
Terakhir, di tingkatan IV, endometrium, kista, dan perlekatan tumbuh menjadi sangat besar pada bagian indung telur, dinding panggul, saluran indung telur dan usus.
Baca Juga: Sering Nyeri Parah Saat Haid? Waspadai 7 Gejala Endometriosis Ini