Sonora.ID - Meski sebagian besar orang mengetahui bahwa kebutuhan akan tidur menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak bisa digantikan dengan hal lain, tetapi tidak semua orang menerapkan tidur cukup dalam kehidupannya.
Tuntutan pekerjaan, banyaknya hal yang harus dikerjakan, bisnis yang sedang dirintis, atau tantangan lain dalam kehidupan membuat tak sedikit orang mengorbankan jam tidurnya demi hal-hal tersebut.
Berangkat dari situ, tak sedikit juga yang beranggapan bahwa kualitas tidur yang nyenyak lebih penting daripada durasi tidurnya.
Baca Juga: Benarkah Ngorok Pertanda Tidur Nyenyak? Ini Penjelasan Dokter
‘Gak apa-apa sebentar yang penting nyenyak,’ begitu kata orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk tidur,
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia angkat suara terkait dengan pernyataan tersebut.
“Salah! Jadi, tidur itu membutuhkan dua komponen, komponen kualitas dan komponen kuantitas. Komponen kuantitas artinya meliputi jam tidur, jadi tidur itu harus cukup, pada umumnya sebagian besar orang membutuhkan tidur 7-8 jam,” ungkapnya menjelaskan.
Komponen ini sebenarnya berbeda-beda tiap orangnya, tetapi umumnya setiap orang membutuhkan 7-8 jam untuk tidur.
Baca Juga: Hati-Hati ‘Microsleep’ saat Berkendara! Begini Penjelasan dari Dokter
Namun, hal ini tergantung dengan usia, genetik, jenis kelamin, pekerjaan atau aktivitas fisik, penyakit atau kondisi yang sedang dialami, dan berbagai faktor lainnya.
“Komponen lainnya adalah kualitas tidur. Tidur itu ada beberapa tahapan, yang seluruh tahapan itu harus dilalui. Kalau kita cuma tidur-tidur ayam, itu hanya di tahap yang pertama. Kalau dia tidak masuk ke tahap selanjutnya, maka tidak bisa dikatakan sebagai tidur yang berkualitas,” sambung dr. Santi.
Jadi, orang yang tidur dalam 8 jam atau dikatakan cukup secara kuantitas, tetapi tidurnya dalam tahap tidur pertama, maka orang tersebut bisa dikatakan masih kurang cukup tidur.
Baca Juga: Saking Akrabnya, Ini Cara Jimin Bantu V BTS Lawan Ketakutannya
Sebaliknya pun demikian, ketika seseorang masuk dalam tahap tidur nyenyak tetapi hanya beberapa jam dan kurang dari kebutuhannya, maka orang itu juga dikatakan mengalami kurang tidur.
Jadi kedua komponen tersebut harus berjalan seimbang.