Banjarbaru, Sonora.ID – Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menekankan, ketersediaan vaksin di tingkat provinsi harus selalu ada. Hal Ini sangat penting untuk meningkatkan capaian vaksinasi masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Sahbirin Noor saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Gedung Idham Chalid, Kantor Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, pada Rabu (10/11) sore.
Berkaitan hal itu, lanjutnya, pemantapan koordinasi menjadi kunci utama. Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota hingga di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa harus aktif berkoordinasi.
Baca Juga: Silaturahmi Bersama Mahasiswa Asal Papua, Polda Kalsel Beri Pesan Ini
“Kita bersyukur pelaksananaan vaksinasi di Kalsel sangat terbantu dengan kerja bersama antarkomponen Baik TNI/POLRI, tenaga kesehatan, swasta, para ulama, unsur pers, swasta organisasi kemasyarakatan dan lainnya," ucap Paman Birin sapaan akrabnya.
Jika ada kabupaten kota yang persediaan vaksinnya menipis atau habis, pihak provinsi bisa segera mendistribusikannya. Jika pun di tingkat provinsi berkurang, ia meminta dinas terkait segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta penambahan.
Dijelaskannya lagi, vaksinasi merupakan ikhtiar yang terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan target tercapainya Herd Immunity di Kalsel.
Baca Juga: Harga Ikan Asin Naik, Kalsel Alami Inflasi 0,35% selama Oktober
“Segera kita perhatikan kabupaten kota yang stok vaksinnya hampir habis,” ingatnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, 425 ribu dosis vaksin di Kalsel telah didistribusikan di 13 kabupaten kota, sedangkan sisa stok sebanyak 9.200 dosis tengah disiapkan untuk kegiatan aksinasi yang sudah terjadwal.
Melihat data itu, lanjut Paman Birin, sudah saatnya Pemerintah Provinsi Kalsel meminta stok vaksin kembali pada pemerintah pusat.
“Kita beberapa kali berjuang menurunkan PPKM Level IV di wilayah Kalsel. Alhamdulillah, level di beberapa wilayah terus menurun, bahkan ada yang mencapai level I,” ujarnya.
Baca Juga: Solar Langka, Satgas BBM Kalsel Dinilai Belum Optimal Awasi Pasokan
Kendati begitu, Paman Birin mengingatkan, perjuangan harus terus berlanjut. Capaian vaksinasi merupakan salah satu indikator yang diperhatikan KPCPEN dalam menentukan level PPKM suatu daerah.
Kadinkes Kalsel Muhammad Muslim memaparkan, berdasarkan data KPCPEN, capaian vaksinasi di Kalsel terhitung tanggal 9 November 2021 yakni dosis pertama sebesar 41.85 persen dan dosis kedua sebesar 25.68 persen.
Ia mengatakan, angka tersebut secara real-nya bisa saja berbeda, mengingat masih banyak data yang belum terinput.
“Capaian vaksinasi kabupaten kota sejak minggu pertama bulan November menunjukkan angka rata-rata meningkat,” jelas M Muslim.
Baca Juga: Polemik Pembongkaran Baliho Bando, APPSI Kalsel Lapor Aparat dan PTUN
Saat ini, ujar Muslim, Banjarbaru mencatatkan capaian vaksinasi terbesar di Kalsel, yaitu sekitar 63 persen. Sedangkan peringkat kedua terbanyak adalah Banjarmasin, yakni sekitar 61 persen.
“Banjarbaru peringkat pertama dengan 63 persen disusul Banjarmasin 61 persen,” bebernya.
Melihat tingginya capaian vaksinasi di beberapa daerah, Pemprov Kalsel, lanjut Muslim optimis capaian vaksinasi Covid-19 dapat mencapai 70 persen di akhir tahun.
“Di provinsi ini penerima vaksin ditargetkan sebanyak 3 juta orang lebih, kita optimis 70 persen tercapai di akhir tahun.
M Muslim yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menekankan, selain percepatan pemberian vaksin, pembaruan capaiannya harus dilakukan secara berkala agar tidak terjadi selisih angka, antara yang dilaporkan dan capaian nyata di lapangan.
“Seperti yang terjadi di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru beberapa waktu lalu, di mana capaian vaksinasi yang dilaporkan berbeda hingga 5 persen dari angka rilnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Bantu Perekonomian Masyarakat, ACT Kalsel Luncurkan Operasi Pangan Murah