Banjarmasin, Sonora.ID - Station Manager Smart FM Banjarmasin, Elyda Jumiati melakukan penandatanganan MoU dengan SMKN 2 Banjarmasin.
Penandatanganan itu terlaksana dalam kegiatan komitmen SMKN 2 Banjarmasin dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) dan Forum Ekonomi Kreatif Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina turut menyaksikan pelaksanaan komitmen SMKN 2 Banjarmasin dengan DUDIKA dan Forum Ekonomi Kreatif Banjarmasin di Techno Park SMKN 2, Jalan Brigjen H Hasan Basri, Banjarmasin Utara, Kamis (11/11) pagi.
Baca Juga: Kodim 1007 Banjarmasin dan Smart FM Gelar Serbuan Vaksin di Uniska
Dalam kegiatan tersebut, Ibnu Sina menyampaikan SMKN 2 Banjarmasin merupakan salah satu SMK Penggerak dan sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu tulang punggung Nasional.
"Karena sejak tahun 2018 sampai 2020 kontribusinya hampir 1.200 triliun. Dengan sektor ini debitnya hampir 17 juta yang bekerja di sektor ekonomi kreatif," bebernya.
Ibnu mengapresiasi seluruh pihak yang memberikan kesempatan kepada bidang pendidikan untuk bisa mengisi kebutuhan akan sumber daya manusia.
"Sehingga oleh karena itu bisa diwujudkan bersama-sama dan anak-anak kita tidak diragukan lagi bahwa dia punya kompetensi , dia punya kemampuan dan ini tidak lepas dari kolaborasi dan sinergi," ungkapnya.
Baca Juga: Serbuan Vaksin Sumpah Pemuda, Kodim 1007/Banjarmasin Targetkan 1.000 Orang
Kolaborasi itu kata Ibnu, bernama pentahelix, kolaborasi yang terdiri dari ABCGM yaitu Akademisi, Businessman, Community, Government dan Media. Itu artinya kelima aspek ini harus bekerja sama dengan baik untuk memajukan sebuah daerah.
"Sebuah kota, sebuah daerah, sehingga kolaborasi menjadi kata kunci, jadi apa yang ditandatangani hari ini adalah model kolaborasi pentahelix," katanya
"Ulun berharap, kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, antara kebutuhan dunia kerja, dunia usaha, dunia industri dan juga apa yang menjadi output dari dunia pendidikan betul-betul diserap oleh dunia kerja," pungkasnya.
Baca Juga: 80 Sekolah Dasar di Banjarmasin Berada di Zona Oranye, Berikut Sebarannya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Yusuf Effendi menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan hal yang penting untuk dijalin dalam mensinkronisasikan integrasi dengan kurikulum.
"Kalau sudah ada sinkronisasi integrasi dengan dunia usaha dan industri. Maka akhirnya ketika proses pendidikan berjalan, output nya itu pasti sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri," jelasnya.
Tak hanya itu, sekolah juga akan terbantu dengan adanya Ruang Praktik Siswa (RPS) langsung dari instansi yang telah menjalin kerja sama.
"Misalnya kemarin kerjasama dengan PLN terkait program listrik pembangkit. Nah itu di diperkenankannya RPS anak-anak kita untuk praktek," terangnya.
Baca Juga: Risiko Penularan Tinggi, Seluruh Karyawan Smart FM Banjarmasin Jalani Vaksinasi Covid-19
Ia berharap apa yang dimiliki dunia usaha dan industri itu bisa mendukung serta meningkatkan kompetensi dan keterampilan peserta didik.
Terpisah, Kepala Sekolah SMKN 2 Banjarmasin, Munawar menjelaskan bahwa ada 9 kompetensi keahlian berbagai bidang yang ada di SMKN 2 Banjarmasin.
"Jadi tadi sekitar 36 berMoU dalam rangka mengejar tuntutan sekolah PK," ujarnya.
Melalui kerja sama ini, diharapkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, karakter terbentuk dengan baik dan tercapai dan dilakukan secara proses bersama-sama antara sekolah dengan dunia kerja dan industri.
"Diharapkan setelah anak-anak lulus mampu menghadapi dunia kerja," harapnya.
Baca Juga: Teken MoU, Smart FM Banjarmasin dan Polda Kalsel Kuatkan Kemitraan