Sonora.ID - Fenomena hujan belakangan ini sering kita saksikan mengingat Indonesia sudah memasuki musim penghujan.
Hujan sering diibaratkan sebagai pembawa ketenangan.
Suara dan bau yang dihasilkan, berdasarkan testimoni banyak orang, mampu buat kita merenungkan memori-memori masa lalu dengan tenang dan hangat.
Tidak hanya sebatas itu, terdapat fakta menarik lainnya tentang hujan yang mungkin tidak pernah kamu sangka.
Dilansir dari Forbes, kami merangkum 4 fakta hujan!
Baca Juga: 5 Fakta Unik Kebahagiaan Menurut Penelitian: Benarkah Faktor Genetik Penentunya?
1. Bentuk tetesan air hujan seperti burger
Saat tetesan hujan jatuh, bentuk yang dihasilkan sebetulnya tidak bulat utuh melainkan terdapat sisi bagian bawah yang berbentuk layaknya burger.
Bentuk seperti ini diakibatkan oleh kecepatan jatuh air hujan tersebut.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh NASA, bahwasanya bagian atas tetesan air hujan mengalami gangguan sirkulasi udara sehingga berdampak terhadap berkurangnya tekanan udara.
Tegangan permukaan di bagian atas tetesan memungkinkan rintik hujan untuk tetap lebih bulat sementara bagian bawahnya menjadi lebih rata.
Baca Juga: Sangat Disayangkan, Berikut 5 Fakta Kekalahan Jack The Drought di One Piece
2. Hujan memiliki bau
Barangkali kamu pernah mendengar petrichor.
Yap, petrichor adalah kata yang mendeskripsikan aroma hujan.
Bau tersebut dihasilkan dari proses kimia dasar, yakni bahan-bahan organik yang terurai menyatu dengan tanah, batu, dan mineral.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kuliner Indonesia: Jangan Ngaku Cinta Kuliner Indonesia Kalau Belum Tahu Ini!
3. Berasal dari salju
Di tempatmu mungkn hujan turun dalam bentuk tetesan air.
Namun siapa sangka ternyata air yang jatuh di tempatmu awalnya adalah salju.
Di beberapa tempat, proses Bergeron atau hujan dingin menyebabkan pembetukan hujan bahkan ketika itu sedang musim panas sekali pun.
Awan merupakan campuran kristal es dan tetesan air yang sangat dingin.
Sehingga tidak mengherankan kalau air hujanmu juga merupakan salju.
4. Hujan dapat memperburuk penyakit asma
Secara intuitif mungkin kamu berpikir bahwa hujan akan mengurangi penderitaan asma.
Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Andrew Grunstein bersama rekan-rekannya dari Universitas Georgia dan Universitas Emory menyimpulkan bahwa badai petis memicu respons asma.
Hipotesis lainny yang berkembang adalah angin yang dibawa badai petir mengangkat serbuk sari tanaaman dan spora jamur.
Curah hujan memecah benda-benda tersebut menjadi aero-alergen yang lebih kecil hingga mampu menembus paru-paru.
Badai petir kemudian menyebarkan partike-partikel ini.
Baca Juga: Miliki Jenis Kelamin Berbeda, Simak 3 Fakta Unik Tentang Anak Kembar!