Menurutnya, tahun 2020 ada 33 mitra binaan PT KAI di sektor industri, perdagangan dan pertanian, yang tersebar di Jawa Barat. Selain itu juga ada kerjasama pendanaan dengan UMK yang jumlahnya bervariasi. Namun saat pandemi mengalami penurunan, tetapi PT KAI sedang mengupayakan agar dapat kembali normal.
"Kami akan membuka kerjasama kembali untuk membangkitkan perekonomian di Jabar, dengan mengoptimalkan moda kereta api," jelasnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi UNPAS, Acuviarta Cartobi menjelaskan, mengembalikan aktifitas perekonomian di pasca pandemi, harus bertahap.
Baca Juga: KAI Hadirkan Lokomotif Livery Vintage Era Tahun 1953 di Rangkaian 35 Tahun Kereta Api Babaranjang
"Rencana Reaktivasi Jalur Selatan Bandung-Ciwidey apabila sudah terealisasi, dampaknya akan luar biasa positif. Karena meningkatkan transportasi kereta api, sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, dan ini cukup efisien," tuturnya.
"Jabar memiliki jumlah penduduk banyak, berdampak tingkat kemacetan tinggi. Semua pihak berharap agar solusi kereta api mendapat fokus serius dari pemerintah," kata Acuviarta.
Menurutnya, jangan terbuai oleh kereta cepat, tetapi bagaimana kereta api bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, hal ini akan mengatasi berbagai persoalan, salahsatunya mengatasi persoalan harga minyak dunia yang terus meningkat, dan kereta api adalah solusinya.