Kemudian, penato akan mulai mengukir dengan cara dipukul-pukul pelan, namun tidak sampai menusuk daging.
Akibat prosesnya yang cukup ekstrem ini, Tato Mentawai kerap memberikan efek demam ketika sudah selesai diukir.
Penato Tidak Datang dari Sembarang Orang
Para penato Tato Mentawai disebut sebagai Sipatiti. Untuk para anggota suku yang ingin menjadi Sipatiti harus melalui proses yang cukup panjang.
Para Sipatiti dianggap memiliki ilmu tinggi dan disegani oleh banyak orang. Hal ini sebenarnya wajar untuk terjadi karena profesik Sipatiti ini diagungkan oleh Suku Mentawai.
Bahkan dalam acara adat Sikerei, para Sipatiti tidak diperbolehkan untuk makan bersama anggota suku biasa.
Baca Juga: Fakta Menarik Tradisi Mencuri Istri Orang yang Masih dilakukan suku Wodaabe hingga saat ini
Tato Mentawai merupakan Tradisi Rajah Tertua
Diketahui, Tato Mentawai sudah eksis di suku tersebut sejak tahun 1500 SM. Ini menujukkan bahwa Tato Mentawai bahkan lebih tua daripada peradaban Mesir Kuno di tahun 1300 SM.
Suku Mentawai memiliki kesadaran yang tinggi untuk selalu mempertahankan budaya serta adat istiadat yang mereka miliki. Tidak heran, eksistensi Tato Mentawai pun dapat bertahan hingga abad ini.