Daerah rawan bencana alam di Jabar yang pertama, kata dia, adalah Kabupaten Cianjur, Garut disusul oleh Sukabumi dan Kabupaten Bogor.
"Kemudian di Utara Jabar itu ada Karawang, Cirebon, Indramayu," tambah Dani.
Khusus di daerah yang rawan longsor, kata Dani, BPBD Jawa Barat juga telah menyiagakan alat berat di UPDT terdekat.
"Kami siapkan alat berat di UPDT bukan di kantor dinas karena ini untuk lebih mendekatkan jika terjadi bencana alam di lokasi tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (10/11/2021) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta Kepala Daerah dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jabar untuk siaga satu menghadapi musim hujan. Hal itu dilakukan agar seluruh daerah meningkatkan kesiagaan menghadapi potensi bencana di musim hujan.
Baca Juga: Banjir Berkah Di Bulan November, 3 Shio Ini Bakal Dapat Keberuntungan dan Rejeki Bertubi-tubi
"Ini kan sudah musim penghujan. Imbauan sudah saya sampaikan kepada para kepala daerah bupati wali kota, juga kepada kepala BPBD, agar siaga satu," ucapnya di Gedung Sate.
Gubernur mengatakan musim hujan diperkirakan akan berlangsung sampai awal 2022. Menurutnya, ada dua potensi bencana saat musim hujan, yakni banjir dan tanah longsor.
“Ini musim penghujan diperkirakan sampai Februari-Maret, musim penghujan itu biasanya mengakibatkan dua potensi kebencanaan, satu banjir yang sering kita lihat, kedua adalah longsor biasanya di daerah-daerah yang kontur tanahnya miring,” ucapnya.
Baca Juga: Polda DIY Gelar Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam