"Semua kegiatan tata kelola lingkungan terlebih penanganan bencana perlu ditangani secara kolaborasi melibatkan semua komponen," tekannya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, kajian KLHK bisa menjadi solusi atas bencana banjir yang menimpa provinsi ini sebelumnya, termasuk banjir awal tahun 2021 yang menimbulkan kerugian cukup besar.
Dikatakan Roy, dalam kajian dijelaskan berbagai rencana aksi pengamanan lingkungan hidup berbasis ekoregion.
Rencana aksi ini dimaksudkan mengurangi dampak kerusakan banjir serta memberikan strategi pengamanan lingkungan hidup di Kalsel.
Baca Juga: KLHK Beberkan Data Izin Pinjam Pakai Hutan Paling Banyak Terjadi di Era Kepemimpinan SBY
Adapun strategi khusus yang akan dilakukan, menargetkan pada pengurangan luas genangan, lama genangan, kerugian ekonomi, dan menghilangkan kerugian nyawa (zero victim).
Melihat dari hasil pemodelan banjir di DAS Barito yang terlah dilakukan berdasarkan Citra Sentinel, telah dapat dipetakan beberapa skenario dengan tingkat reduksi yang berbeda sesuai dengan intervensi yang dilakukan.
Kajian ini penting karena rencana aksi yang termuat didalamnya akan menjadi rekomendasi terhadap kebijakan daerah.
Kebijakan itu antara lain pengamanan lingkungan hidup, lebih fokus lagi penanggulangan bencana banjir yang akan diintegrasikan pada rencana pola ruang, RTRW dan KLHS RPJMD Kalsel.
Upaya bersama yang telah dilakukan ini diharapkan terus terjalin dengan sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat akan taget-target yang ditetapkan tercapai.
Baca Juga: Target Vaksinasi Tak Tercapai saat HKN, Dinkes Banjarmasin Beberkan Kendala