Sementara, enjoyment dapat membuat seseorang tumbuh karena akan tercapai apabila seseorang menyisipkan usaha di dalamnya. Kondisi inilah yang menggambarkan flow.
“Flow itu syaratnya adalah harus ada usaha yang keras, keahlian yang tinggi, tapi tantangannya juga tinggi,” terang Arvan.
Mudahnya, rumus dari flow ialah keterampilan (skill) + tantangan (challenge) di mana keduanya perlu berada dalam keadaan yang setara (equal). Tanpa terpenuhinya salah satu komponen tersebut, maka kondisi flow belum dapat dicapai.
Contohnya, apabila seseorang dengan keterampilan dan penguasaan yang tinggi terhadap suatu bidang dihadapkan dengan tantangan yang dianggapnya mudah, maka ia akan merasa cepat bosan.
Sebaliknya, apabila seseorang yang kurang terampil di suatu bidang ditantang untuk mengerjakan sesuatu yang di luar kapasitasnya, maka ia akan cenderung stres.
Pertimbangan mengenai kondisi flow sepantasnya menjadi acuan bagi perusahaan yang hendak meningkatkan kinerja sumber daya manusia dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Sembari meningkatkan keterampilan sumber daya manusia, level tantangannya pun perlu disesuaikan secara bertahap.
Dalam episode ke-31 serial Inspiration of Smart Happiness, Arvan turut menjabarkan mengenai hambatan bagi seseorang untuk mencapai flow. Apakah itu?
Untuk mengetahuinya, dengarkan episode selengkapnya dengan mengakses kanal Smart Inspiration di Spotify (https://bit.ly/SmartHappiness31) atau klik ikon di bawah!
Penulis: Intania Ayumirza