Sonora.ID – Tanyakan kepada diri Anda, apakah pekerjaan Anda saat ini terasa menyenangkan? Menyenangkan dalam artian, semua yang dikerjakan terasa ringan, penuh ambisi, kendati melibatkan tantangan-tantangan yang besar.
Mihaly Csikszentmihalyi, salah satu pengusung psikologi positif pernah mengatakan bahwasanya momen-momen terbaik dalam kehidupan kita bukanlah saat-saat pasif, reseptif, ataupun santai.
Momen terbaik justru biasanya terjadi ketika tubuh atau pikiran seseorang ditarik hingga mencapai batasnya, dalam sebuah upaya sukarela untuk mencapai sesuatu yang sulit dan berharga.
Csikszentmihalyi lantas memperkenalkan istilah flow state, sebuah konsep yang berbicara mengenai momen di mana seseorang larut dalam pekerjaan yang menantang (dan mampu dilakukannya).
Karena begitu meresapi aktivitasnya, segala aktivitas yang berada di sekitarnya seolah tidak berarti dan membuat lupa waktu.
Dari risetnya yang mewawancarai atlet, seniman, hingga musisi, Csikszentmihalyi juga menemukan bahwasanya momen di mana orang-orang menjadi paling kreatif, produktif, dan bahagia ialah ketika mereka berada dalam kondisi flow ini.
Untuk mendalami topik ini, dalam episode terbarunya, siniar (podcast) Smart Inspiration persembahan Smart FM menghadirkan motivator kebahagiaan, Arvan Pradiansyah.
Arvan menerangkan bahwasanya kondisi flow bukan semerta-merta hadir ketika seseorang mengalami sesuatu yang menyenangkan.
Sesuatu yang dianggap menyenangkan pun, Arvan menyebut, sejatinya terbagi menjadi dua: pleasure dan enjoyment.
Kedua hal ini memiliki tingkatan yang berbeda; pleasure lebih condong pada kesenangan sesaat seperti yang didapatkan ketika makan, tidur, mendengarkan musik, berhubungan seks, atau pergi berlibur.
Baca Juga: Simak Baik-baik! Ini 6 Cara Tingkatkan Self Love yang Harus Kamu Ketahui!
Sementara, enjoyment dapat membuat seseorang tumbuh karena akan tercapai apabila seseorang menyisipkan usaha di dalamnya. Kondisi inilah yang menggambarkan flow.
“Flow itu syaratnya adalah harus ada usaha yang keras, keahlian yang tinggi, tapi tantangannya juga tinggi,” terang Arvan.
Mudahnya, rumus dari flow ialah keterampilan (skill) + tantangan (challenge) di mana keduanya perlu berada dalam keadaan yang setara (equal). Tanpa terpenuhinya salah satu komponen tersebut, maka kondisi flow belum dapat dicapai.
Contohnya, apabila seseorang dengan keterampilan dan penguasaan yang tinggi terhadap suatu bidang dihadapkan dengan tantangan yang dianggapnya mudah, maka ia akan merasa cepat bosan.
Sebaliknya, apabila seseorang yang kurang terampil di suatu bidang ditantang untuk mengerjakan sesuatu yang di luar kapasitasnya, maka ia akan cenderung stres.
Pertimbangan mengenai kondisi flow sepantasnya menjadi acuan bagi perusahaan yang hendak meningkatkan kinerja sumber daya manusia dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Sembari meningkatkan keterampilan sumber daya manusia, level tantangannya pun perlu disesuaikan secara bertahap.
Dalam episode ke-31 serial Inspiration of Smart Happiness, Arvan turut menjabarkan mengenai hambatan bagi seseorang untuk mencapai flow. Apakah itu?
Untuk mengetahuinya, dengarkan episode selengkapnya dengan mengakses kanal Smart Inspiration di Spotify (https://bit.ly/SmartHappiness31) atau klik ikon di bawah!
Penulis: Intania Ayumirza