Sonora ID - Kafein adalah stimulan alami yang hadir dalam berbagai makanan termasuk kopi, teh, minuman ringan, dan cokelat.
Obat-obatan tertentu, seperti alergi dan obat flu, mungkin juga mengandung kafein.
Dalam kebanyakan kasus, kafein memasuki sistem saraf dalam waktu lima belas menit setelah dikonsumsi.
Ini kemudian dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung Anda dan dapat menyebabkan mulas.
Kafein juga dapat meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil.
Hal ini menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan bagi wanita hamil yang perlu tetap terhidrasi sebanyak mungkin.
Bagaimanakah Kafein Mempengaruhi Janin yang Tumbuh?
Saat kafein bergerak melalui tubuh ibu, ia akan masuk melalui plasenta dan masuk ke aliran darah janin yang sedang tumbuh.
Walaupun asupan kafein moderat mungkin memiliki sedikit efek pada janin, seorang ibu yang banyak mengonsumsi kafein mungkin menemukan efek samping seperti:
Detak jantung janin yang lebih tinggi dan aktivitas yang meningkat
Berat badan lahir rendah yang dapat menyebabkan masalah medis
Peningkatan kemungkinan keguguran.
Beberapa laporan menunjukkan korelasi antara konsumsi kafein berat dan SIDS
Ibu menyusui sering menemukan bayi lebih mudah marah dan menderita siklus tidur yang terganggu.
Baca Juga: 4 Cara Mengonsumsi Kopi dengan Sehat: Lakukan Ini Agar Terhindar Efek Sampingnya!
Berapa Jumlah Maksimal Konsumsi Kafein?
Melansir dari National Center for Biotechnology Information, sebagian besar penelitian tidak menunjukkan peningkatan risiko kehamilan yang merugikan jika mengonsumi kurang dari 300 mg/hari.
Jika memungkinkan, setiap ibu yang sedang hamil selalu direkomendasikan untuk tidak mengonsumsi kafein setiap harinya.
Simak jumlah kafein yang Anda konsumsi menurut sumbernya
Sumber | Unit | Jumlah Kafein |
Kopi Seduh | 1 gelas | 135 mg |
Kopi Instan | 1 gelas | 76–106 |
Teh hijau | 1 gelas | 30 |
Teh Instan | 1 gelas | 15 |
Coca Cola | 1 kaleng | 36–46 |
Keluar dari Kebiasaan Konsumsi Kafein
Menghentikan kebiasaan konsumsi kafein sebenarnya lebih mudah untuk dilakukan daripada yang ibu hamil kira.
Pertimbangkan untuk beralih ke minuman tanpa kafein, seperti soda lemon-lime daripada cola atau kopi tanpa kafein.
Peminum teh juga dapat mengurangi kafein dalam makanan mereka dengan menyedut kantong teh lebih cepat atau separuh waktu dari biasanya.
Jika Anda merasakan sakit kepala dan kelelahan tanpa kafein, pertimbangkan untuk mengurangi asupannya secara bertahap.
Baca Juga: Minum Kopi Tubruk, Salah Satu Cara Cegah RIsiko Kanker Prostat