Sonora.ID - Memang benar bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bisa bertahan hidup, tetapi di sisi lain manusia juga perlu mementingkan kebutuhan dan keperluan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Tak sedikit orang yang berbaik hati dengan orang lain, tetapi tidak dengan dirinya sendiri. Membangun hubungan yang baik dengan orang lain, tetapi tidak membangun hubungan dengan diri sendiri.

Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa penting sekali masing-masing orang untuk berdialog dengan diri sendiri.

Pihaknya pun membagikan 4 cara untuk bisa bicara dan mendengarkan diri sendiri, simak di sini:

Baca Juga: 2 Cara Menjadi Pribadi Bijaksana ala Tung Desem Waringin, Ingat Baik-Baik!

Ketahui yang membuat fokus dan tidak fokus

Sama halnya dengan pada saat hendak bekerja, membangun hubungan dan dialog dengan diri sendiri juga membutuhkan kesadaran penuh.

Maka, penting untuk mengetahui apa-apa saja yang membuat Anda menjadi fokus dan apa-apa saja yang membuat Anda menjadi kurang fokus.

“Misalnya headphone geser jauh-jauh dulu, media sosial notifikasinya saya shut down, ini kebiasaan saya,” ungkapnya menegaskan.

Baca Juga: Jangan Biarkan Mood Mengatur Anda, Kenali Pentingnya Positive Self-Talk

Stop bangun afirmasi yang negatif

Ketika ada masalah atau tantangan dalam bekerjaan, banyak orang yang secara otomatis langsung memberikan afirmasi atau kata-kata negatif di dalam pikirannya.

“Karena biasanya kita panik langsung, stop mengatakan sesuatu afirmasi yang justru akan mencelakakan diri sendiri. Ini mulut kita sendiri, pikiran kita sendiri, yang mengendalikan itu kita sendiri,” tegas Hing.

Pihaknya menegaskan bahwa penting membangun dialog dengan diri sendiri dengan mengungkapkan cara-cara yang membantu pada saat panik atau mencari referensi untuk memecahkan masalah.

Baca Juga: Setiap Anak Dilahirkan Cerdas, Kenali Kecerdasannya dengan Cara Ini

Terima kasih pada diri sendiri

Ketika menjalani hidup, pasti ada saja hal-hal yang memancing kecemasan, misalnya cemas akan presentasi di hari esok, cemas akan target yang tidak tercapai, atau cemas akan masa depan yang masih tidak jelas.

Hing menegaskan untuk mengurangi dan mengatasi cemas tersebut, penting adanya dialog ungkapan terima kasih kepada diri sendiri, karena rasa cemas itu sebagai pengingat untuk mempersiapkan semuanya dengan lebih baik.

“Kalau saya cemas tentang masa depan saya, daripada saya berlarut-larut, langsung saja saya ucapkan terima kasih. Thank you ya sudah memperingatkan supaya saya prepare,” sambung Hing menambahkan.

Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Kesepian ala Trainer, Salah Satunya Ngobrol dengan Diri Sendiri!

Apresiasi diri meski dalam kondisi gagal

Kegagalan adalah hal yang biasa, namun tak banyak orang yang bisa tetap bangkit dari kegagalan tersebut untuk melakukan hal yang lebih baik.

Pada saat gagal, dialog dengan diri sendiri cenderung negatif dan membuat diri makin terpuruk, padahal Hing menyatakan bahwa kondisi ini membutuhkan apresiasi dari diri sendiri dan ungkapan terima kasih.

”Say thank you, karena diri kita sendiri ini sudah menemani kita untuk fight, begitu jatuh, kita ungkapnya terima kasih dan apresiasi karena sudah berjuang bersama, bukan malah menghakimi diri sendiri,” tegas Hing.

Baca Juga: Hati-hati, Self-Reward Berlebihan Bisa Membuat Rugi Diri Sendiri