Pihaknya menurut Ratih sangat mengapresiasi kreativitas para pengrajin yang sekaligus juga melestarikan kain tradisional untuk terus digunakan oleh seluruh kalangan.
Partai Gelora Indonesia juga dipastikannya siap memperjuangkan kemajuan industri kain sasirangan di Kalimantan Selatan dengan penguatan kolaborasi bersama setiap elemen masyarakat, khususnya perempuan.
Terlebih, mayoritas pengrajin kain sasirangan merupakan kaum perempuan yang menandakan bahwa kaum hawa juga mampu berkembang dan berkarya, salah satunya lewat kerajinan tradisional.
Sementara itu, Keta Bidang Perempuan DPW Partai Gelora Kalimantan Selatan, Siti Saro mengungkapkan bahwa pihaknya juga banyak berdialog terkait jalannya UMKM kain Sasirangan bersama para pengrajin.
Terutama soal penggunaan pewarna alam dan filosofi di balik tiap motif yang dihadirkan dalam lembaran kain yang menggunakan metode ikat-celup itu.
"Kami berharap nilai-nilai budaya yang ada di kain sasirangan bisa terus dijaga dan dikembangkan," pungkasnya.
Seperti diketahui, kain sasirangan merupakan kain motif khas dari Kalimantan Selatan yang prosesnya tergolong panjang.
Berbeda dengan kain batik yang ditulis atau dicap dengan lilin atau malam, kain sasirangan menggunakan metode penggambaran motif, jelujur, tarik, ikat dan celup untuk mendapatkan warna dan motif yang sudah digambar sebelumnya.
Baca Juga: Daerah Ketiban Bencana Akibat Tambang, KAKI Kalsel Kritisi UU Minerba