Jabar Quick Respon (JQR) bersama dengan BASARNAS Kantor SAR (Kansar) Bandung akan melakukan pelatihan bagi relawan kebencanaan di 27 kabupaten/kota. (
Indra Gunawan/ Sonora Bandung)
Bandung, Sonora.ID - Diketahui ada 57 titik banjir yang terjadi di wilayah Jawa Barat (Jabar) selama musim penghujan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar pun siaga satu menghadapi potensi bencana alam di musim penghujan ini, dan telah menyiapkan sejumlah antisipasi, seperti mendirikan posko tanggap darurat di sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana alam.
Dari data yang ada, daerah utama yang rawan bencana alam di Jabar diantaranya ada di Kabupaten Cianjur, Garut disusul oleh Sukabumi dan Kabupaten Bogor, lalu di Karawang, Cirebon, dan Indramayu.
Terkait kebencanaan ini, Jabar Quick Respon (JQR) bersama dengan BASARNAS Kantor SAR (Kansar) Bandung akan melakukan pelatihan bagi relawan kebencanaan di 27 kabupaten/kota. Pelatihan itu untuk menunjang kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di Jabar.
Ketua Umum JQR Bambang Trenggono mengatakan, sesuai arahan dari Gubernur Jabar untuk memaksimalkan potensi relawan dalam penanganan bencana. Baik bersifat mitigasi bencana hingga penanganan kebencanaan.
"Data BPBD Jabar hingga November 2021, di Jabar telah terjadi sebanyak 1877 kejadian bencana. Untuk itu, pemerintah tidak bisa sendiri merespons kejadian tapi juga perlu keterlibatan semua pihak," kata Bambang di Bandung, Senin (15/11/2021)
"Kami dari JQR bersama denhan BASARNAS akan memfasilitasi pelatihan bagi relawan
kebencanaan. Targetnya adalah semua kabupaten dan kota di Jabar," katanya lagi.
Potensi relawan bencana di Jawa Barat, lanjut Bambang, sangat besar, di lapangan sangat membantu baik pada usaha pencarian korban, memfasilitasi pengungsi hingga proses pasca bencana seperti trauma healing dan lainnya.
Bambang pun memastikan Jabar memiliki banyak potensi relawan kebencanaan.
"Tugas kemanusiaan adalah tugas kita semua. Bagaimana energi besar orang-orang baik ini kita fasilitasi dengan pengetahuan teori dan praktik oleh pemateri yang kompeten seperti Basarnas," terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Bandung, Deden Ridwansah menyatakan kesiapan pihaknya untuk melatih relawan kebencanaan di Jabar. Pihaknya telah memiliki tim dan materi pelatihan untuk relawan.
Menurut Deden, kolaborasi untuk kemanusiaan bersama JQR menjadi contoh upaya penanganan bencana yang baik.
"Sebelum ada kejadian bencana kita manfaatkan waktu untuk mempersiapkan kemampuan melalui latihan," ucap Deden.
"Pentingnya latihan agar relawan kebencanaan di daerah bisa terhubung dengan Basarnas. Sehingga, mempercepat informasi dan kordinasi dalam sebuah operasi kemanusiaan," imbuhnya.
Sebelumnya, selama tiga hari, Basarnas dan JQR yang diisi oleh internal JQR, BB 1% West Java Chapter telah melaksanakan pelatihan pertolongan di permukaan air.
"Ini merupakan awalan dan contoh untuk pelatihan berikutnya," pungkas Deden.