Sonora ID - Laliang atau lebih dikenal sebagai sepak bola Api adalah jenis olahraga yang berasal dari dari Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Tidak seperti olahraga lainnya yang mengharuskan penggunaan alat pengaman, api panas yang dipancarkan oleh bola yang langsung menyentuh kulit para pemain adalah salah satu daya tarik uniknya.
Permainan ini juga sering dilakukan oleh para santri di tanah jawa pada bulan Ramadhan tepat setelah tarawih atau saat langit sudah menjadi gelap.
Berikut adalah beberapa fakta dari olahraga ekstrem ini.
Bola yang Terbuat dari Sabut Kelapa
Tidak seperti bola sepak bola yang terbuat dari Kulit, Bola yang dimainkan di Laliang terbuat dari buah pohon kelapa.
Membuat bola ini sebenarnya terbilang mudah.
Pertama-tama, air manis buah Kelapa yang sudah tidak muda lagi harus dikeluarkan.
Selanjutnya, bongkahan tersebut lalu dimasukan ke dalam baskom minyak tanah dan didiamkan selama beberapa hari.
Hal ini dilakukan agar minyak menyerap masuk ke dalam serat-serat terdalam kelapanya.
Ketika ingin dimainkan, minyak tanah akan membantu mempertahankan nyala api salama permainan
Baca Juga: Jangan macam-macam, Ini 7 Seni Bela Diri Paling Mematikan Seluruh Dunia, Ada dari Indonesia
Peraturan yang Hampir Mirip dengan Sepak Bola
Hampir identik, permainan ini mengadaptasi peraturan dasar pertandingan sepak bola yang sering kita tonton di televisi.
Permainan akan dilakukan pada lapangan datar dengan ukuran yang jauh lebih kecil.
Tiap tim memiliki gawang yang harus dimasukan bola untuk perhitungan kemenangan.
Setiap pemain tidak boleh menggunakan alas apapun dan bermain sesuai dengan waktu yang ditentukan (tidak ada waktu resmi) bersama dengan wasit
Untuk masalah keamanan, pemain dilarang menyundul bola dengan kepala.
Pemain Harus Melakukan Ritual Sebelum Bertanding
Syarat untuk bertanding dalam permainan ini adalah puasa selama setidaknya sebulan untuk menyucikan diri.
Selain itu, mereka juga harus pantang segala jenis makanan yang dibuat menggunakan api.
Tepat sebelum permainan dimulai, kaki pemain akan direndam di dalam air yang sudah didoakan.
Untuk mengurangi luka bakar yang berlebihan, kaki dan juga tangan akan diolesi dengan minyak kelapa.
Baca Juga: 6 Seni Bela diri Legendaris yang Paling Terkenal di Indonesia