Palembang, Sonora.ID – Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.

Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus).

Endometriosis sudah ada sejak dahulu, sejak nenek moyang. Dalam perkembangannya untuk mengatasinya rahim diangkat.

Endometriosis menyebabakan wanita susah hamil karena ada perlekatan pada organ reproduksi. Endometriosis tidak pandang bulu siapa saja bisa terkena.

Satu dari 10 wanita menderita Endometriosis. Apakah penderita Endometriosis harus operasi? dr.R. M. Aerul Chakra Alibasya, SPOG, Head Blastula IV F dalam Webinar dengan Topik: “Perlukah Operasi Dilakukan Sebelum Memulai Program Hamil?” menjelaskan bahwa tindakan operasi menyebabkan adanya jaringan ovarium yang terangkat, dampaknya terjadi penurunan AMH.

Baca Juga: Nelayan di Sumsel Dihimbau Kurangi Aktifitas Melaut Selama Fenomena La Nina

“Setiap wanita berbeda, tidak bisa mengkuti penderita lain harus personalize. Endometriosis belum dapat disembuhkan secara total, harus dijadikan teman atau berdamai dengan Endometriosis. Problemannya karena keterlambatan diagnosis, terjadi diseluruh dunia. Semakin telat akan semakin parah,” ujarnya.

Cadangan telur akan terus berkurang seiring bertambahnya usia. Tindakan operasi, ada jaringan ovarium yang terangkat. Dampaknya penurunan AMH terutama operasi di usia tua dan kista bilateral.

“Bayi Tabung merupakan opsi mendapatkan keturunan bagi penderita Endometriosis tanpa harus menjalani operasi,” tukasnya.

Wenny, Ketua Endometriosis Indonesia mengatakan bahwa komunitas ini didirikan untuk menunjukkan arah bagi penderita Endometriosis agar tidak tersesat dan dapat memilih terapi yang diinginkan.

“Visi kami adalah menjadi tempat edukasi dan pendidikan wanita Indonesia yang menderita Endometriosis,” tukasnya.

Baca Juga: Kapolda Sumsel Mengikuti Upacara HUT ke-76 Brimob Polri