Makassar, Sonora.ID - Eceng gondok sering dianggap hama. Bahkan bagi pemerintah, sebagai salah satu penyebab banjir seiring menutup aliran air di sungai.
Namun di tangan Elsa, tanaman yang kerap dikeluhkan itu justru disulap menjadi bernilai ekonomis.
Cerita membangun bisnis dibagikan dalam siaran talkshow smartfm Makassar bertajuk senin inspirasi, (15/11/2021).
"Di Makassar banyak tanaman eceng gondok tanaman pengganggu atau hama, itu anggapan sebagian warga,"
"Kami berusaha untuk menjadikannya sesuatu bernilai ekonomi, kita pekerjakan sejumlah ibu rumah tangga," ujar owner rumah anyaman mandiri itu.
Dia mengatakan, berawal saat melintas di pinggiran sungai. Eceng gondok menjadi limbah dan menumpuk usai dibersihkan dengan alat berat.
"Dulu kalau saya lewat di pinggir sungai terutama di batua dan borong, itu banyak tumbuh eceng gondok jadi saya kepikiran saat dibersihkan," jelasnya.
Kemudian muncul ide kreatif dan menggagas pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar eceng gondok.
Baca Juga: Gandeng TNI, Pemkot Makassar Gencarkan Vaksinasi Door to Door
"Jadi saya coba pelajari di internet, itu kebutulan ada pelatihan PKK eceng gondok, jadi saya inisiatif ikut," jelasnya.
Dia menjelaskan teknik pembuatan beragam produk kerajinan tangan. Dipelajari secara otodidak di internet dan mengikuti program pelatihan yang diberikan pemerintah.
"Itu awalnya susah karena belajar dari awal, tapi karena semangat pengen ketahui bisa menjadi sesuatu,"
"Itu eceng godok mudah untuk dibentuk, kalau untuk satu tas menghabiskan 1kg tergantung penggunaannya, itu dibuat juga jadi tempat tisu, tikar dan lainnya," sambungnya.
Elsa mengaku olahan dari kerajinan tangannya banyak diminati dan mampu menghasilkan rupiah.
"Saat ini kita persiapkan produk untuk dijual ke luar negeri, kita sudah kirim sampel ke thailand dan kairo (mesir)," ungkapnya.
Beberapa olahan kerajinan tangan dari bahan enceng gondok produksi rumah anyaman mandiri adalah tas, keranjang, kotak tisu dan lainnya.
"Harganya tergantung, berkisar ratusan ribu rupiah," tutupnya.
Baca Juga: Wali Kota Bubarkan Sejumlah BUMD Jadi Perseroda, Ini Tujuannya