Tak jarang, seseorang menjadi hilang arah karena memiliki kemauan yang di luar dari ekspetasi lingkungan, sehingga ia menjadi sulit untuk diterima.
Pada akhirnya, seseorang tersebut hanya akan mengikuti alur dan menekan kemauannya dengan cara memaksakan untuk menerima hasil mindset dari lingkungan sekitar.
Kasus seperti ini sering ditemukan di generasi milenial dan generasi z.
Di ruang lingkup kedua generasi tersebut, biasanya orang tua masih mememiliki pola asuh yang kolot.
Orang tua cenderung judmental terhadap kemauan anak-anak dan malah menekan idealisme milik mereka, sehingga banyak anak yang merasa bingung dengan kemampuan diri sendiri.
Anak-anak menjadi cenderung mengikuti segala perintah dari orang tua meskipun itu bukan suatu hal yang mereka senangi.
Ini dilakukan anak-anak agar tidak mengecewakan ekspetasi yang sudah ditanam kuat oleh orang tua mereka melalui idealisme yang pakem di dalam mindset.
Padahal, ini hanya akan menghambat kemampuan dan bakat anak karena kemauan mereka tidak sejalan dengan realita yang ada.
Oleh karena itu, orang tua sebenarnya harus bisa belajar memahami anak dengan kemauannya. Ini dapat dilakukan melalui konsultasi dengan ahli agar bisa menjalin diskusi yang baik dengan anak.
Memang tidak selamanya kemauan anak sesuai dengan keadaan yang ada, tetapi orang tua wajib membimbing mereka agar setidaknya sang anak tidak merasa hilang arah; bukan malah memaksakan idealisme mereka kepada anak.
Baca Juga: 15 Kata Motivasi untuk Kamu yang Sedang Mencari Kerja, Semangat!