Sonora.ID – Indonesia bangga atas kekuatannya dalam menangani Covid-19 sepanjang tahun 2021 ini. Sebab, vaksinasi yang ditergetkan oleh WHO sudah terlampui.
“Saat ini, Indonesia sudah mencapai target WHO, bahwa 40% masyarakat mendapatkan vaksin kedua secara lengkap. Bahwa kita lihat kemarin, bahwa target WHO adalah bisa melakukan 40% akhiir 2021.
Namun, Indonesia pada bulan Maret 2021 sudah mencapai 40%” kaya juru bicara Vaksinasi Covid-19 Republik Indonesia, Siti Nadia Tarimizi pada webinar yang dilaksanakan Kemenkes bersama Sonora FM.
Tapi hal tersebut sebaiknya ditanggapi dengan baik tanpa adanya kelonggaran dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebab, agenda liburan natal dan tahun baru memprediksi adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.
Apalagi adanya varian baru AY.4.2 yang sudah muncul di beberapa negara lain. Seperti di Inggris dan Malaysia.
Berbagai strategi akan dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan kesadaran masyarakat Indonesia dalam pentingnya menjaga protokol kesehatan yang sudah terlihat kendor ini.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarimizi mengatakan bahwa belum ditemukan kasus yang menunjukkan adanya varian baru AY.4.2 masuk ke Indonesia.
Namun, hal tersebut perlu diwaspadai apalagi adanya masyarakat Indonesia yang sudah melakukan perjalanan ke luar negeri. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat.
menunjukkan varian baru dan adanya potensi melonjaknya kasus Covid-19 di akhir tahun karena adanya liburan natal dan tahun baru, Pengamat Kesehatan Masyarakat, Prof. Tjandra Yoga Aditama juga menunjukkan adanya sistem di bandara yang masih bisa diperbaiki.
“Bandara memang gedhe ya jadi bisa jaga jarak, tapi kalau sudah masuk antrian itu, orang enggak jaga jarak. Mestinya ada jaga jarak. Terus hal kedua, waktu menunjukkan boarding pass diminta untuk membuka masker untuk menyankan dengan KTP. Mestinya tidak begitu, kalau buka masker dan ruangannya terbuka, orang dibeakang saya nempel juga” imbuh Tjandra Yoga.
Baca Juga: Covid-19 Berikan Dampak pada 714 Ribu Penduduk Usia Kerja di Bali
Tidak hanya itu strategi yang perlu dilakukan untuk mencegah adanya gelombang ke-3 pandemi covid-19, tapi peran dari masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan serta sadar vaksinasi sangat diharapkan.
Hal tersebut juga dilakukan oleh para imigran Indonesia yang ada di Singapura, peran para media yang memberikan tayangan di televisi, radio dan juga surat kabar mengenai pentingnya vaksin Covid-19 tersebar setiap harinya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia yang berada di Singapura dengan jumlah sekitar 200 ribu orang sudah sadar akan pentingnya pencegahan Covid-19, salah satunya dengan vaksin.
Suryopratomo juga mengatakan bahwa di Singapura, masyarakat Indonesia juga bisa mendapat kabar lokasi vaksin yang ada didekat mereka melalui grup dan kelompok imigrasi yang diinfokan melalui media sosial.
“Peran masyarakat untuk tetap olahraga, perilaku kesehatan dengan penerapan protokol kesehatan dan dicoba untuk menyesuaikan diri dengan keadaan selama Covid-19 juga perlu dilakukan” imbuh Suryopratomo untuk memberkan strategi yang perlu dilakukan agar kasus tidak melonjak kembali.
Selain itu, upaya lauin untuk mencegah varian baru serta adanya gelombang ke-3 Covid 19 di Indonesia, pemerintah juga akan merencanakan vaksin untuk lansia. Saat ini, sudah ada progam vaksi untuk wiayah terpencil.
Selain itu, pengajuan vaksin untuk usia 6 hingga 11 tahun masih dilakukan dan masih menunggu adanya vaksin tersebut. Rencananya, bulan Januari atau Februari tahun 2022 vaksin untuk anak usia tersebut akan mulai dilakukan.
Baca Juga: Terdata 1.258 Anak Terdampak Covid-19 di Surabaya Telah Mendapat Intervensi