Seorang Wanita di Kota Tomohon Meninggal Dunia Diduga Akibat Malapraktik Tim Dokter Sebuah Rumah Sakit Swasta

16 November 2021 14:10 WIB
Wakil Direktur RSU GMIM Bethesda Tomohon Elaine Wenur, dugaan malapraktik di RS Bethesda Tomohon.
Wakil Direktur RSU GMIM Bethesda Tomohon Elaine Wenur, dugaan malapraktik di RS Bethesda Tomohon. ( )

Manado, Sonora.ID - Agitha Wayong, wanita asal kota Tomohon, meninggal dunia pada awal Oktober lalu, diduga akibat malapraktik yang terjadi di Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon.

Menurut pihak keluarga, korban meninggal akibat infeksi di bagian perut yang dicurigai karena kesalahan prosedur penanganan di rumah sakit.

Korban dirawat di RSU GMIM Bethesda sejak akhir Juli hingga awal September 2021. Korban yang berusia 27 tahun awalnya didiagnosa menderita sakit di bagian organ usus, dan sempat ditangani oleh dokter ahli bedah dan kandungan.

Dalam kurun waktu sebulan di rumah sakit, keluarga menyebut bahwa korban menjalani operasi di bagian perut sebanyak tiga kali, hingga akhirnya diperbolehkan menjalani rawat jalan di rumah.

Namun beberapa hari kemudian, korban mengalami kejang dan muntah hingga dilarikan kembali ke RSU GMIM Bethesda. Namun oleh dokter yang menangani, korban dinyatakan hanya masuk angin dan gangguan maag.

Tetapi karena korban terus merintih kesakitan, akhirnya dirujuk ke rumah sakit Siloam dan beberapa jam kemudian dibawa ke RSUP RD Kandou Malalayang Manado.

Di rumah sakit Kandou, dokter menyatakan korban mengalami infeksi berat di bagian perut dan telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Korban akhirnya meninggal dunia pada 5 Oktober lalu.

Baca Juga: Polresta Manado Tangkap Pelaku Penikaman Seorang Pria Batal Kencan Prostitusi Online

“Waktu rumah sakit Kandou Malalayang menerima anak kami, pada bagian perutnya keadaannya sudah membusuk. Pihak rumah sakit Malalayang menyatakan sudah terlambat, karena sudah alami infeksi satu bulan lalu, “ ujar ibu korban dugaan malapraktik Selvie Pondaag, di Matani, di Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (15/11/ 2021)

Pihak keluarga menuding kematian korban diakibatkan kesalahan prosedur dalam proses operasi di RSU GMIM Bethesda hingga menyebabkan terjadinya infeksi.

“Saat di rumah sakit Bethesda anak kami tidak ditangani dengan baik. Kami minta rumah sakit Bethesda dapat bertanggung jawab atas kematian anak kami, “ kata Selvie.

Keluarga juga menyatakan siap menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan atas kematian anak mereka yang dinilai janggal.

Sementara pihak Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon menyatakan semua tindakan medis yang dilakukan terhadap korban telah sesuai prosedur.

“Tidak benar, kami pihak rumah sakit, semua tindakan harus sesuai SOP, jika tidak sesuai SOP maka tidak boleh dilakukan, “ kata Wakil Direktur RSU GMIM Bethesda Tomohon Elaine Wenur.

“Malapraktik, harus melalui kajian, dan kajian kajian yang sudah dilakukan oleh rumah sakit melalui komite medik, tidak ditemukan adanya malapraktik. Penanganan pasien yang bersangkutan sudah sesuai prosedur yang berlaku, “ imbuh Elaine.

Pihak Rumah Sakit Bethesda juga menyatakan siap menghadapi gugatan hukum dari keluarga korban.

Baca Juga: BRAVO! Polresta Manado Gagalkan Peredaran 40 Paket Sabu

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm