Akbar menyebut ada dua unit genset di pulau barang caddi. Seluruhnya mengalami kerusakan, padahal masih tergolong baru.
Olehnya, dia merasa heran. Sikap acuh warga sekitar diduga ikut berkontribusi, dalam menjaga dan pengoperasian.
"Itu semua pengelolaannya dari masyarakat sendiri. Yang jadi persolan adalah antara masyarakat tidak ada yang taat berkomitmen untuk saling menjaga ini barang,"
"Di satu sisi ini buruh bahan bakar untuk hidupkan ini mesin. Sedangkan untuk penagihannya masyarakat, itu tidak taat bayar. Di sini lah masalahnya ini," tambahnya.
Solusi yang bakal diambil pemerintah, dengan melakukan perbaikan. Menyusul pengadaan baru belum memungkinkan karena diusulkan terlebih dahulu.
"Diusahakan walau perkiraan dana Rp50 juta ini biaya besar sy tunggu realisasi pak kadis karena tim pu sudah turun, perbaikan bukan pengadaan baru,"
"Kalau pengadaan baru kan tidak ada dalam anggaran ini tahun jadi diusahakan diservis saja dibantu. Ini kan hibah tidak boleh kita biayai kalau bukan aset pemkot nah ini bukan aset itu.ini konsultaismi keuangan dan pu bagaiaman pembiayaan," jelasnya.
Sebelumnya, masyakarat Pulau Barrang Caddi, Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Sangkarrang tengah kesulitan. Sudah tiga bulan mereka hidup tanpa menggunakan listrik.
Baca Juga: Lelang Jabatan Banyak Peminat, Wali Kota Makassar: Belum Tentu Plt