Sonora.ID - Perkembangan fashion berangsur-angsur terus mengalami perubahan yang tentunya diiringi dengan inovasi dan kreativitas.
Fashion juga sudah tidak tersegmentasi pada kelompok tertentu, melainkan semakin inklusif dari waktu ke waktu.
Pada beberapa abad lalu fashion biasa identik dengan budaya-budaya Barat yang akrab dengan tampilan yang umumnya relatif terbuka.
Kali ini, fashion turut berkembang bagi masyarakat Asia dan terkhususnya bagi muslim.
Kita pun bisa melihat bagaimana fashion muslim ini kian berestetika.
Banyak para artis maupun influencer yang turut menampilkan mode-mode hebat dari perempuan berhijab.
Karena perkembangan ini, maka fashion muslim pun turut menjadi sebuah potensi pasar bagi Indonesia, terlebih dengan akan dilaksanakannya Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan dilaksankaan pada 18 November 2021 di Aquatic Stadium, Gelora Bung Karno.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Dr. Miftah Farid selaku Direktur Pengembangan Produk Ekspor Nasional Kemendag RI dalam 'Embracing Jakarta Muslim Fashion Week' yang mengudara pada Radio Motion FM 975 (15/11/21).
Baca Juga: Pemerintah Dorong Potensi Besar Pengelolaan Zakat di Indonesia, Salah Satunya Literasi
Miftah mengatakan bahwa yang melatarbelakangi acara ini adalah potensi pasar fashion muslim baik domestik maupun global.
Terkhusus pasar global, tercatat bahwa pertumbuhan ekspor Indonesia di tahun 2021 ini sudah mencapai 40 persen.
"Namun angka pertumbuhan tadi belum optimal. Oleh karena itu perlu diversifikasi produk" ujarnya.
Diversifikasi produk ini salah satunya adalah dengan mengembangkan fashion muslim.
Kata Miftah, "yang punya potensi untuk dikembangkan baik dalam pasar negeri maupun global adalah fashion muslim".
Secara rinci, terdapat 2 faktor yang menjadi pendorong pasar fashion muslim menurut Miftah.
Pertama adalah faktor populasi Indonesia yang didominasi oleh muslim dan sudah pasti pasar terbesarnya juga adalah kelompok muslim.
Tercatat bahwa total populasi muslim di Indonesia mencapai kurang lebih 87 persen.
Baca Juga: Terlihat Aman Namun Banyak Risikonya, Baca Ini Jika Ingin Investasi Properti!
Kedua, berkaitan dengan populasi muslim global yang tidak kalah besarnya.
"Sebanyak 13 persen dari populasi dunia adalah orang orang muslim Indonesia. Sementara itu, populasi muslim di dunia itu 25 persen," kata Miftah.
Artinya setengah dari populasi muslim di dunia adalah orang Indonesia dan tentunya ini pasar yang besar sekali.
Miftah menambahkan, "di luar negeri itu fashion musim diasosiasikan sebagai modest fashion, konsumennya tidak hanya muslim, orang-orang non-muslim pun bisa meggunakan juga".
Ketiga, Global Islamic Economy Index menyampaikan di tahun ke depan market akan tumbuh, begitu pun dengan konsumen modest fashion akan tumbuh.
"Ada potensi kenaikan modest fashion, dari 270 miliar dolar us 311 miliar us dolar," ujar Sekjen Kemendag tersebut.
Dapat dirangkum bahwa fashion muslim Indonesia telah memiliki supply dan pasar yang sama-sama besar.
Pemerintah melalui kemendag juga mengupayakan agar Indonesia dapat menjadi pusat fashion muslim di kancah internasional