Ada Lebih dari 390 Titik Rawan Bencana Banjir dan Longsor di Jabar

17 November 2021 19:55 WIB
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono usai acara JAPRI, Rabu (17/11/2021)
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono usai acara JAPRI, Rabu (17/11/2021) ( Indra Gunawan/ Sonora Bandung)

Bandung, Sonora.ID - Belakangan ini di Jawa Barat (Jabar) terjadi beberapa kali bencana banjir dan tanah longsor.

Gubernur Ridwan Kamil pun langsung menginstruksikan kepada tiap kepala daerah untuk siaga satu, dan menghimbau kepada seluruh warga Jabar untuk mewaspadai cuaca ekstrim yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2022.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono mengemukakan bahwa ada lebih dari 390 titik yang rawan banjir dan longsor di Jabar.
 
"Semua warga Jabar harus mewaspadai kondisi cuaca ekstrim ini. Apalagi ada lebih dari 390 titik yang berpotensi terjadi bencana di Jabar," ungkap Bambang usai acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) yang bertajuk "Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Menuju Jabar Juara", di Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, Rabu (17/11/2021).
 
Lebih lanjut Bambang mengatakan, selain waspada dan siaga bencana, warga pun diharapkan dapat membantu pihaknya dalam menginformasikan jika ada titik-titik rawan lain di luar pengawasannya.
 
"Kami memang menyiapkan tim reaksi cepat yang dapat dihubungi jika terjadi bencana, namun jumlahnya terbatas," ucap Bambang.
 
"Tiap ada peristiwa bencana itu kita harus tahu juga kejadian atau kronologisnya seperti apa, lalu berapa personil yang akan diterjunkan untuk penanganan, diperlukan alat berat atau tidak. Jadi ya sangat bergantung dengan situasi dan kondisinya juga," katanya lagi.
 
Bambang juga mengemukakan ada sejumlah titik di jalur selatan Jabar yang secara kontur perbukitan, yang harus diwaspadai di musim ini
 
Ia juga memaparkan bahwa total jalan di Jabar mencapai 47 ribu kilometer (KM) yang terbagi dalam beberapa kelas.
 
Untuk jalan nasional, lanjut Bambang, baik arteri maupun tol, sepanjang 1.800 KM, jalan provinsi sekitar 2.360 KM, dan sisanya sepanjang 46 ribu KM ada di kabupaten dan kota, lalu ada sekitar 4.000 jembatan.
 
"Kami juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk perawatan dan perbaikan jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi yang baik," tutup Bambang.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm