Sonora.ID - Pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini membuat sebagian besar orang mengalami kesulitan finansial sampai tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tetapi, jika pandemi ini dilihat dari sisi positifnya, banyak sekali orang yang mulai paham bahwa keadaan finansial di masa depan tidak dapat terjamin akan selalu stabil.

Tidak heran, sekarang masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan passive income melalui investasi demi kebutuhan di masa depan.

Meskipun begitu, investasi masih saja dianggap sebagai judi, sehingga ada sebagian kelompok yang enggan melakukan kegiatan tanam modal tersebut.

Padahal, investasi tidaklah sama dengan judi. Ini dibenarkan oleh Ryan Filbert, Inspirator Investasi, ketika hadir pada program Smart Market Insight yang tayang di YouTube Smart FM.

Terdapat hal mendasar yang membuat investasi tidak sama dengan judi. 

Berdasarkan penjelasan Ryan, dasar pengambilan keputusan dalam berinvestasi menjadi salah satu aspek yang membedakan antara investasi dengan judi.

Jika pengambilan keputusan dalam berinvestasi, seperti saat ingin membeli saham atau menjual saham, dilakukan berdasarkan kata saya rasa, maka hal tersebut akan dikatakan sebagai judi.

Mengapa demikian?

Baca Juga: Promosi Gagal Terus Menarik Pembeli? Mungkin Ini Penyebabnya!

Pasalnya, investasi yang merupakan kegiatan high risk, high return ini tidak dapat ditebak dan didasari oleh perasaan semata.

Pergerakan pasar saham yang tidak menentu saat berinvestasi membuat perasaan atau feelings menjadi tidak relevan untuk digunakan.

Investasi membutuhkan strategi serta evaluasi untuk bisa meminimalisir kerugian dan meningkatan keuntungan.

Selain itu, seorang investor juga harus memiliki mindset yang baik selama berinvestasi karena feelings bukan satu hal yang dapat digunaakn selama menanam modal.

Investor pun dituntut untuk mengetahui risk profile yang mereka miliki, sehingga dapat memaksimalkan investasi dan paham dengan tindakan yang akan dilakukan ketika investasi tidak berjalan sesuai ekspetasi.

Oleh karena itu, investor harus selalu memiliki keinginan tinggi untuk belajar tentang investasi. 

Menebak-nebak pergerakan pasar adalah kegiatan gambling, sehingga investor yang melakukan hal tersebut akan disamakan dengan penjudi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Dua Alasan Ini Buat Sales Gagal Menawarkan Produk Via Telepon